Interview: Elephant Kind dan Video Klip “Modern Romance Dreaming (Lonely)

Elephant Kind, unit trio pop-hybrid asal Jakarta, yang sebelumnya merilis sebuah single pembuka untuk album ke-tiga yang akan diberi judul “Superblue”. Selain sebagai pembuka album ke-tiga, “Modern Romance Dreaming (Lonely)” juga dihadirkan dalam bentuk video klip, kali ini Elephant Kind menggaet artis visual Cuts dan Azeten untuk menambahkan sentuhan visual tambahan berupa ilustrasi dan motion dalam video kolaborasi antara museum MACAN dan Elephant Kind sebelumnya, dan menjadi sebuah suguhan yang baru untuk pendengarnya.

dalam hal ini, beberapa hari yang lalu Siasat Partikelir berkesempatan untuk berbincang secara daring bersama Elephand Kind, membicarakan tentang proses kreatif, aktivitas yang Elephant Kind lakukan selama masa pandemik, hingga bagaimana akhirnya single pembuka ini ingin disampaikan untuk khalayak oleh Elephant Kind. Selengkapnya silahkan simak di bawah ini.

 Hallo Elephant Kind Apa kabar?

Alhamduliah baik dan sehat semuanya.

Di tengah situasi saat ini, aktivitas apa saja yang kalian lakukan?

Bam Mastro: Di situasi saat ini, secara individu sebenarnya kita punya kesibukan masing-masing, kaya punya proyek yang kita kerjain saat ini, tapi kita juga sudah fokus banget sama Elephant Kind lagi, beda sama tahun 2020, 2021 kita mulai fokus lagi untuk kembali menyuarakan perasaan lewat Elephant Kind.

Baru-baru ini kalian merilis sebuah single yang berjudul “Modern Romance Dreaming (Lonely)”. Bisa diceritakan bagaimana proses dibalik penciptaan single tersebut?

Bam Mastro: Satu malem dapet kiriman demo dari Kevin, demonya Quarter Note. Waktu itu Gue udah mau tidur deh kayanya, udah agak gelap gitu kamar Gue, atau lagi di dalam mobil ya, lupa. Cuman Gue inget, Gue langsung kaya gak ada jeda lama, gak ada 1 menit gua langsung kepikiran kata “‘lonely, i’m so lonely’”. Menurut Gue sih tetep kunci dari berkarya, berseni adalah apa yang keluar pertama di kepala Lo itu yang sebenernya yang lo pikirin, kaya kemarin Gue ada psikiater terus dia selalu bilang ke Gue bahwa “Kamu harus ngomong satu yang udah ada di kepala kamu jangan dipikirin lagi, hal pertama yang pertama dikeluarin dari kepala kamu kamu kasih ke saya” jadi proses penciptaan lagu ini tuh Gue ngebayangin pas udah ada di kepala Gue, Gue keluarin dan Gue gak mau nyari opsi lagi. intinya diawali dari Demo yang dikirim Kevin dan di respon dengan lirik yang dibuat sama Gue dari kata “‘lonely, i’m so lonely’”.

Secara musikalitas, jika dibandingkan dengan karya sebelumnya, “Modern Romance Dreaming (Lonely)” menghadirkan nuansa yang baru dan cukup berbeda dari karya sebelumnya yang sudah kalian rilis, ada alasan khusus mengenai musikalitas yang dihadirkan dalam single “Modern Romance Dreaming (Lonely)”?

Bam Mastro: Sebenernya yang bisa jawab cuman Kevin sih, cuman untuk mengawali jawaban dari pertanyaan ini, blessing-nya Elephant Kind ini kita ditinggal oleh personil-personil dalam beberapa rentang waktu yang berbeda-beda, dimana itu menjadi blassing karena itu mengubah yang dimana yang memproduseri ini adalah Gue. Dan sekarang ada Kevin itu merubah spektrum, dan di single Ini diawali oleh Kevin juga secara musik.

Kevin: Kalo dari Gue sendiri pun sebenernya bagaimana pun caranya kita harus tetep berkarya tapi gak lupa dengan identitas kita, dan taste musik dari Bam dan Bayu dan dari Gue sendiri pun kan beragam, tapi kita punya satu kesamaan yang kita suka bareng-bareng. Kalo di single ini sih sebenernya Gue lagi iseng banget pengen bikin disco music, karena awalnya suara drumnya itu gak seperti itu, hingga akhirnya jadilah seperti yang sekarang.

Sebetulnya cerita apa yang ingin kalian coba sampaikan melalui single “Modern Romance Dreaming (Lonely)?

Bam Mastro: Sebetulnya ini momen tersulit untuk menulis lirik, karena Gue biasanya dulu semudah itu untuk menulis lirik kan, mengalir aja. Apa lagi kalo nulis lirik tentang relationship atau apa pun itu Gue bisa honest banget, tapi untuk saat ini I wanna keep my relationship private, dan Gue gak mau membicarakan hal itu terlalu banyak, untuk di single ini, udah keluar kata lonely, Gue tinggal nerusin aja kata lonely itu Gue mau ngambil angle dari mana. Dan itu adalah sekarang yaitu tahun 2020, 2021 “loneliness is the bigger than pandemic and virus. lonliness’ menjadi hal yang berat untuk orang-orang satu tahun hingga dua tahun belakangan ini.

Untuk Elephan Kind sendiri, adakah formula khusus yang kalian lakukan ketika menciptakan sebuah lagu, bagaimana prosesnya?

Bam Mastro: Kalo Gue personaly sih punya premis tersendiri di proses berkaya Gue adalah, Gue suka menjadi orang yang contrarian, Gue suka menjadi orang yang kontra dari apa yang ada di popular sana, jadi kita kalo percaya sama  sesuatu itu cukup 70% aja, kita harus punya 30% space di hati kita yang bisa dirubah. Apapun masalahnya, dan di Elephant Kind Gue coba terrapin hal yang sama, apapun yang sedang orang lain lakukan di luar sana, cob acari opsi yang 180 derajat yang berbeda.

Bayu: apalagi buat pendengar Elephant Kind yang dengerin karya Elephant Kind dari awal, itu tuh berasa banget setiap rilisan dan setiap album yang kita keluarin tuh punya nuansa yang baru, punya vibes yang baru, namun tetap punya benang merah yang sama. sebetulnya kalo ada formula khusus, Elephant Kind mencoba untuk being honest dalam bermusik aja sih, karena ketika kita jujur dalam bermusik, apapun yang kita keluarin itu enggak berasa kaya pretentious aja gitu. Jadi seperti lagu-lagu yang kita bikin ya memang seperti ini, dan kita selalu bilang bahwa musik kita adalah musik pop, karena pop itu bisa masuk ke medium apapun.

Single “Modern Romance Dreaming (Lonely)” kan sebagai pembuka untuk album ketiga. Boleh kasih bocoran gak sih tentang album ketiga yang akan kalian rilis?

Bocoran pertama, album ini akan berjudul “Superblue”, jika dianalogikan ibarat badan single ini tuh baru sebagai jari dan bagian terkecilnya dari keseluruhan badan album “Superblue”, jadi masih banyak banget aspek yang akan kita deliver buat pendengar Elpephant Kind. Ini juga jadi album terbaik dari Elephand Kind dari materi lagu secara keseluruhan. Di album ini juga keterlibatan Bayu dan Kevin di dalam segi song writing lebih banyak teribat disbanding dengan album-album sebelumnya, dan ini juga akan ngasih nuansa yang baru.

Video musik dari single “Modern Romance Dreaming (Lonely)” sudah dirilis kemarin, ceritain dong tentang proses kreatif hingga produksinya!

Video klip ini sebetulnya adalah ‘Band Cut’ dari video kolaborasi “LaboKarya” bersama museum MACAN sebelumnya, meskipun ada beberapa cut yang sama seperti di video “LaboKarya” itu, namun dari situ akan dibikin baru, lalu dirilis sebagai officialy music video “Modern Romance Dreaming (Lonely)”. ‘ yang membedakan dari video kolaborasi dengan museum MACAN itu lebih kaya ke kita kerjasama lagi sama visual artist asal Jakarta Azeten dan Cuts, yang emang ngegarap secara visual itu lebih merepresentasikan si musiknya dan pesan dari lagunya.

Terakhir sebagai penutup, ada yang ingin kalian sampaikan untuk pendengar dan penggemar Elephant Kind?

Tungguin aja album “Superblue” karena menurut Gue ini menjadi salah satu album yang terbaik dari Elephant Kind yang pernah kita rilis selama 7 tahun terakhir. Sudah dibuka dengan “Modern Romance Dreaming (Lonely)”, akan ada beberapa lagu lagi yang akan kita rilis juga sebelum nanti kita merilis si album “Superblue” ini, album ke tiga. Pokoknya tungguin aja. Selalu!

Dan ini satu hal yang mungkin belum banyak orang dengarin, menurut kita “Modern Romance Dreaming (Lonely” dan lagu yang lain, banyak yang bakalan mengagetkan orang, seperti “Ini belom pernah Elephant Kind lakukan, tapi ini memang hal yang baru dan memang belom pernah kita lakukan, dan akan banyak hal yang akan keluar di album “superblue”.

Teks: Reza Raditya

Visual: Arsip dari Elephant Kind

Debut Kathmandu Dalam Kancah Musik Indonesia

Musisi duo terbaru di Indonesia telah lahir. Penyanyi bernama Basil Sini bersama seorang produser sekaligus multi-instrumentalist bernama Marco Hafiedz membentuk duo bernama KATHMANDU. Dengan genre Pop-Rock, KATHMANDU menyapa penikmat musik...

Keep Reading

Sisi Organik Scaller Dalam "Noises & Clarity"

Kabar baik datang dari Scaller yang baru saja merilis live session (8/7/23) yang kemudian diberi tajuk “Noises & Clarity”. Dalam video ini, grup musik asal Jakarta tersebut tampil membawakan 5...

Keep Reading

Single Ketiga Eleanor Whisper Menggunakan Bahasa Prancis

Grup Eleanor Whisper asal kota Medan yang telah hijrah ke Jakarta sejak 2019 ini resmi merilis single ke-3 yang diberi tajuk “Pour Moi”. Trio Ferri (Vocal/ Guitar), Dennisa (Vocals) &...

Keep Reading

Sajian Spektakuler KIG Live!

Umumkan kehadirannya sebagai pemain baru pada industri konser musik Indonesia, KIG LIVE yang merupakan bagian dari One Hundred Percent (OHP) Group menggelar acara peluncuran resmi yang juga menampilkan diskusi menarik...

Keep Reading