- Arts
Inisiasi Baru dari Kemenparekraf Bernama Bincang Ragam Desain
Dengan berlakunya physical distancing di seluruh dunia yang terdampak Covid-19, banyak museum dan kegiatan seni yang dengan terpaksa menutup segala aktivitasnya dari keramaian. Hal itu juga berlaku di sini. Kondisi saat ini dengan segala keterbatasannya memang butuh perhatian khusus, dan memberikan tantangan tersendiri bagi para pelaku seni di seluruh dunia, begitu pula yang dirasakan oleh mereka yang ada di Indonesia. Situasi yang menuntut untuk beradaptasi dengan kondisi agar bisa membuka kemungkinan baru untuk mengakali situasi. Tantangan ini juga memberi kesempatan bagi perupa generasi baru untuk bereksperimen dan bisa memberikan kontribusi serta solusi dalam kehidupan bermasyarat dan menghadirkan sebuah karya yang berfungsi untuk kemaslahatan orang banyak.
Jumat 6 November kemarin, bertempat di Colaborea Lawangwangi Bandung, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) menginisiasi suatu acara talkshow baru yang diberi nama “Bincang Ragam Desain”. Inisiasi ini mewadahi lintas asosiasi desain untuk saling berkolaborasi membuat suatu pergerakan dan inovasi. Talkshow ini sendiri adalah rangkaian ketiga, yang mana di episode sebelumnya sudah dijalankan di Yogyakarta dan juga Bali. Untuk edisi Bandung, “Bincang Ragam Desain” episode #3 ini, mereka mencoba untuk memfokuskan pembahasan ke ranah profesi desainer saat ini dan juga berbagai lingkup produk industri hingga fashion. Selain itu, pembahasan juga difokuskan pada berbagai jenis pendidikan yang dapat diikuti oleh masyarakat untuk dapat menjadi desainer profesional.
“Bincang Ragam Desain” kali ini difasilitasi oleh beberapa narasumber profesional di bidangnya masing-masing, ada Wawan Rusiawan – Direktur Kajian Strategis Kemenparekraf RI, Yannes Martinus Pasaribu – Anggota Dewan Pembina ADPII, Taruna Kusmayadi – Anggota Dewan Penasihat IFC, Andry Masri – Dekan Fakultas Arsitektur dan Desain Itenas Bandung serta dimoderatori Anggia Bonyta dan diramaikan oleh Karina Sokowati sebagai penampil penari tunggal.

Kemenparekraf sendiri memiliki agenda rutin selain menginisiasi talkshow ini, mereka juga menerbitkan sebuah buku desain yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat luas. Buku pertama seputar “Dasar Pengadaan dan Pengelolaan Jasa Desain”, buku kedua seputar “Standar Harga Jasa Desain”, dan buku ketiga seputar “Standar Remunerasi Profesi Desain di Indonesia”.
Talkshow di beberapa kota dan agenda penerbitan buku ini pun memiliki tujuan besar untuk memberikan informasi serta edukasi seputar desain secara terpadu. Asosiasi dan lembaga pendidikan desain sendiri, akan terus berupaya untuk membangun eksistensi profesi desain yang tepat sesuai tuntutan zaman dengan membuat serangkaian program yang dapat diikuti oleh masyarakat. Juga, membuat ekosistem kolaborasi agar bidang desain dapat menjadi ujung tombak pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa yang akan datang.
Simak terus kanal media sosial Bincang Ragam Desain, untuk melihat agenda talkshow dan informasi lainnya. Salam kolaborasi!
Teks: Talitha Yurdhika
Visual: Arsip dari Bincang Ragam Desain
Warna Dan Formasi Baru Hailwave Dari Kancah Musik Aceh

Unit pop-punk dari Aceh, Hailwave, menawarkan warna, karakter, serta formasi barunya dengan single yang diberi tajuk “Out Of Reach”. Lagu yang menggambarkan percintaan remaja, menceritakan tentang seseorang yang berusaha menemukan...
Keep ReadingGAC Kembali Dengan Semangat Baru

Terhitung nyaris empat tahun grup vokal yang diinisiasi oleh Gamaliél, Audrey, dan Cantika ini mengumumkan vakum dari industri musik Indonesia untuk rehat dan mengeksplorasi diri, serta merilis proyek solo mereka...
Keep ReadingSemarak Festival & Konferensi Evoria 2023!

Kabar gembira! Memeriahkan Hari Musik Nasional yang akan jatuh pada 9 Maret mendatang, Diplomat Evo berkolaborasi dengan M Bloc Entertainment dan Alive Indonesia akan menyelenggarakan Evoria Festival & Conference 2023....
Keep ReadingSKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...
Keep Reading