Inidia Yang Menceritakan Tentang Kegundahan

Keriuhan musik di sekitaran sektor Jawa Timur sepertinya semakin memanas. Terbukti dengan bermunculnya banyak band baru yang membawa hawa kesegaran dari sana. Salah satunya adalah Inidia. Mereka berasal dari Pasuruan dan dibentuk pada 2018 oleh Dicky Rino, Andhika Okta, dan Rahmad Agus S. Menurut mereka, penamaan Inidia dipilih karena alasan yang cukup sederhana, yaitu mudah diingat dan catchy.

Walaupun terbilang baru, semangat yang mereka miliki bukan main besarnya. Terbukti dengan rilisnya sebuah mini album pertama mereka yang diberi judul “Riuh”. Di dalamnya terdapat empat lagu antara lain; “Ramu Rasa”, “Anastesi”, “Pulih”, dan “Daur”.

Album mini ini sendiri diawali dengan lagu “Ramu Rasa” yang menceritakan dan menggambarkan tentang perasaan gundah dan juga gelisah atas apa yang sedang dihadapi. Dan sebagai penutup, lagu “Pulih” didapuk sebagai penutup atas cerita kesuluruhan dari mini album ini, yang mana lagu ini merupakan bentuk ikhlas untuk segala hal telah dilewati selama masa perjalanan dari apa yang dihadapi.

album cover riuh - inidia

Secara keseluruhan, mini Album ini menceritakan tentang isi hati dan beberapa kegundahan terhadap hal-hal yang ujungnya tidak pasti. Menggambarkan mulai dari bentuk perasaan yang masih utuh, sampai tak lagi berbentuk. Secara musikal, lagu demi lagu akan memberikan nuansa dan sensasi yang cukup berbeda. Ditambah dengan lirik dan suara vokal yang cukup terdengar mampu membuat mini album ini sangat mudah untuk dicerna dan dikenali.

“Pada Mini Album ini, pemilihan sound dan juga penulisan lirik juga sangat kami pertimbangkan, dan juga diperkaya dengan proses mixing dan mastering yang cukup baik.” Jelas mereka.

Mini Album “Riuh” kini sudah  dapat dinikmati di berbagai portal digital antara lain iTunes, Spotify, Deezer, Joox dan layanan musik streaming lainya. Yang jadi favorit adalah lagu Anastesia. Musiknya menghadirkan nuansa gloomy, sekaligus memberikan sensasi menggetarkan secara bersamaan.  “Yang hilang bukanlah jawaban, yang hilang bukanlah harapan.” Begitulah kira-kira sepenggal lirik yang terus terngiang di telinga sesaat mendengarkan lagu ini. Sangat wajib untuk didengarkan.

Oh ya, juga hadir video lirik dari lagu “Daur” yang sudah bisa dilihat di kanal youtube milik mereka. Atau kalian bisa klik video di bawah.

Teks: Adjust Purwatama
Visual: Arsip dari Inidia

Debut Kathmandu Dalam Kancah Musik Indonesia

Musisi duo terbaru di Indonesia telah lahir. Penyanyi bernama Basil Sini bersama seorang produser sekaligus multi-instrumentalist bernama Marco Hafiedz membentuk duo bernama KATHMANDU. Dengan genre Pop-Rock, KATHMANDU menyapa penikmat musik...

Keep Reading

Sisi Organik Scaller Dalam "Noises & Clarity"

Kabar baik datang dari Scaller yang baru saja merilis live session (8/7/23) yang kemudian diberi tajuk “Noises & Clarity”. Dalam video ini, grup musik asal Jakarta tersebut tampil membawakan 5...

Keep Reading

Single Ketiga Eleanor Whisper Menggunakan Bahasa Prancis

Grup Eleanor Whisper asal kota Medan yang telah hijrah ke Jakarta sejak 2019 ini resmi merilis single ke-3 yang diberi tajuk “Pour Moi”. Trio Ferri (Vocal/ Guitar), Dennisa (Vocals) &...

Keep Reading

Sajian Spektakuler KIG Live!

Umumkan kehadirannya sebagai pemain baru pada industri konser musik Indonesia, KIG LIVE yang merupakan bagian dari One Hundred Percent (OHP) Group menggelar acara peluncuran resmi yang juga menampilkan diskusi menarik...

Keep Reading