- Music
Grindcore Untuk Hidup yang Lebih Baik
Usia tua tak berarti membuat semangat turut memudar, banyak musisi di luar sana yang semakin tua malah semaki jadi dalam berkarya. Di Indonesia sendiri, tak sedikit pula yang mengamini hal tersebut. Salah satunya adalah PROLETAR, band grindcore yang sudah malang melintang di berbagai gigs-gigs tanah air sejak tahun 1999. Solid dengan memainkan jenis musik yang sudah dilakukan semenjak awal kehadirannya, mereka secara terus menerus ingin menyebarkan virus grind/crust milik mereka hingga orang bisa tertular lebih dalam.
Menurut para personil yang ada sampai sekarang nih, band ini lahir atas dasar semangat dalam berkomunikasi dan berjejaring untuk menyebarkan setiap karya yang dihasilkan. Seperti band pada umumnya, pergantian personil pun tak bisa dielak. Beberapa kali mengalami pergantian formasi, hingga akhirnya mereka sampai juga di titik di mana formasi saat inilah yang paling terbaik. Hal itu ditandai dengan masuknya Nino Aspiranta diposisi Growl vocal yang bergabung pada tahun 2014 silam. Kemudian, dengan formasi yang semakin oke, komunikasi antara Ipuletar (Guitar) dan Levoy (Scream/Drum) yang tetap terjaga sedari dulu dalam setiap pembuatan materi maupun proyek-proyek yang akan dikerjakan membuat PROLETAR semakin dewasa dan aktif dalam berkarya.
Masa-masa di rumah saja bagi sebagian orang tentu sangat menyenangkan, tapi tak sedikit juga yang menganggap hal itu sangat membosankan. Agar kegiatan #dirumahaja kalian tidak begitu-begitu saja, ada baiknya mulailah mencoba untuk menonton berbagai film dokumenter musik, salah satunya adalah dokumenter yang akan dirilis oleh band ini di 30 September mendatang. Di sini, kita akan disuguhkan berbagai kenangan saat PROLETAR tengah menjalani aksinya di panggung ke panggung, kemudian juga ada rekaman saat perjalanan tur mereka ke berbagai pelosok gigs, berbagai macam rilisan fisik, dan semua momen yang membuat kita bisa mengetahui seluk beluk perjalanan karir mereka selama 20 tahun ini.
Inisiasi ini sebenarnya sudah muncul sejak tahun 2019 kemarin, dan film dokumenter ini sendiri akan diberi judul “Grind For Better Life”. Kapan lagi kita bisa melihat perjalanan musik dan pergerakan PROLETAR dari awal terbentuk sampai dengan saat ini, dari mulai pergantian formasi, rilisan fisik, evolusi musik, DIY networking, show, tur dalam maupun luar negeri.
Film ini sendiri juga akan menghadirkan banyak sesi interview dengan beberapa pelaku musik, dan juga kerabat dekat mereka, baik itu teman lokal maupun luar negri yang erat hubungannya dengan perjalanan PROLETAR itu sendiri. Mereka meyakini sebuah karya tidak akan ada batasnya, dan mereka meyakini juga bahwa karya sebuah band tidak hanya sebatas rilisan audio fisik/digital dan videoklip saja. PROLETAR membuktikan bahwa ada karya lain yang bisa diciptakan dan dieksplor dari sebuah band. Di masa pandemi saat ini mereka menolak untuk mati berkarya dan terkekang untuk bergerak, untuk lebih tersebarnya isi film dokumenter ini PROLETAR akan mengadakan screening tour ke beberapa kota di indonesia maupun luar negri.
Nantikan update selanjutnya untuk jadwal dan tempat diadakannya screening tour oleh mereka, dan tentu saja kedepannya film ini akan dirilis dalam bentuk rilisan fisik yaitu DVD. Film yang berdurasi 129 menit ini akan resmi dilepas pada tanggal 30 September mendatang, dan disutradarai oleh Diansyah Rizky dari rumah produksi Area41 Workshop.
Sepanjang karir mereka di dunia musik bawah tanah, PROLETAR juga beberapa kali sering terlibat dalam proyek album split bersama band-band mancanegara yang sejenis. Semisal Bestial Vomit, Diorrhea (Italia), Entralis Massacre (Jerman), Department Of Correction (Prancis), dan banyak lainnya.
Teks: Adjust Purwatama
Visual: Arsip dari PROLETAR
Warna Dan Formasi Baru Hailwave Dari Kancah Musik Aceh

Unit pop-punk dari Aceh, Hailwave, menawarkan warna, karakter, serta formasi barunya dengan single yang diberi tajuk “Out Of Reach”. Lagu yang menggambarkan percintaan remaja, menceritakan tentang seseorang yang berusaha menemukan...
Keep ReadingGAC Kembali Dengan Semangat Baru

Terhitung nyaris empat tahun grup vokal yang diinisiasi oleh Gamaliél, Audrey, dan Cantika ini mengumumkan vakum dari industri musik Indonesia untuk rehat dan mengeksplorasi diri, serta merilis proyek solo mereka...
Keep ReadingSemarak Festival & Konferensi Evoria 2023!

Kabar gembira! Memeriahkan Hari Musik Nasional yang akan jatuh pada 9 Maret mendatang, Diplomat Evo berkolaborasi dengan M Bloc Entertainment dan Alive Indonesia akan menyelenggarakan Evoria Festival & Conference 2023....
Keep ReadingSKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...
Keep Reading