Gemuruh Lanjutan Dari Esoteric Revelation

Esoteric Revelation melanjutkan gemuruhnya setelah pada 25 Juni 2022 lalu merilis single yang diberi tajuk “Bingkai Obituari”. Grup Metal kontemporer yang dikenal dengan singkatan EsRe ini dengan lantang mengemas vibe tersebut dengan balutan Death Metal yang digaungkan dan disampaikan lewat sebuah EP (Extended Play) perdana mereka bertajuk “Nekropolis”. EP ini dirilis tepat seminggu setelah dirilisnya Music Video Clip dari single kedua mereka yang bertajuk “Lanskap Katastrofe”.

FYI, Nekropolis sendiri merupakan kumpulan dari karya-karya Esoteric Revelation yang sudah dirilis; Bingkai Obituari, Lanskap Katastrofe, dan beberapa karya lainnya seperti Kranium, Bara Angkara Kota Neraka, Samsara Pemangsa Kala, dan Podium Neolitikum. EP ini adalah deskripsi singkat dari kehidupan pos – apokalips setelah seluruh dunia telah hancur dan tirani telah runtuh. Gelap Gulita tanpa suara dan asa dibalut nestapa terekam jelas dalam setiap track yang ada di dalam Nekropolis.

Sedangkan ‘Bingkai Obituari’ sendiri adalah track yang menceritakan keadaan kelam dan mencekam ketika tirani yang memimpin atau berkuasa telah runtuh. Kehancuran dunia yang saat ini kita pijak sudah didepan mata karena perilaku rakus dan keserakahan yang menghancurkan segala yang ada
dibumi ini. Penggalan lirik “ketika pepohonan tak lagi berbunga, tak lagi berbuah.. kalian ciptakan
langit sehitam jelaga” menyuarakan pesan sederhana, namun penuh akan makna. Digambarkan bahwa para penguasa sudah menghancurkan ekosistem terbesar bumi yang berdampak mengancam kelangsungan hidup seluruh manusia di Bumi, sampai tak ada lagi satupun yang tersisa.

Penggambaran selanjutnya dalam ‘Lanskap Katastrofe’ menyiratkan keadaan bumi yang dihiasi oleh kehancuran.Tanpa adanya kehidupan hanya tersisa nestapa dalam kegelapan yang mendalam yang tersirat dalam lirik “Gulita tak lagi berbunga, Senja hanya memberi siksa”. Dari sini ada kesan dan nuansa mencekam yang coba digambarkan oleh EsRe dalam lagu ini. Tidak adanya lagi senja cerah dan bunga yang bermekaran hanya puing puing sisa kehancuran yang bisa tergambarkan dari lirik “Potret sebuah tatanan bentala”.

Tak sampai disitu di lagu berjudul Bara Angkara Kota Neraka yang menjadi track pertama dalam EP (Extended Play) Nekropolis adalah sebuah karya pembuka yang memulai pengalaman mencekam dalam album ini bercerita tentang perilaku keserakahan yang membuat hidup serasa di neraka tanpa ada pilihan dan hanya menunggu kematian diakibatkan dari inovasi inovasi sampah yang menyulitkan dan menguntungkan golongan tersirat dalam lirik “Transformasi primitif pada zaman kaliyuga, Kala neolitikum menginvasi kota” track yang dimulai dari instrument petikan gitar yang gelap disambung dengan part blast beat cukup membuat pendengar terbawa dalam suasana yang akan Nekropolis bawa.

Editor: Brandon Hilton
Visual: Arsip dari Esoteric Revelation

Debut Kathmandu Dalam Kancah Musik Indonesia

Musisi duo terbaru di Indonesia telah lahir. Penyanyi bernama Basil Sini bersama seorang produser sekaligus multi-instrumentalist bernama Marco Hafiedz membentuk duo bernama KATHMANDU. Dengan genre Pop-Rock, KATHMANDU menyapa penikmat musik...

Keep Reading

Sisi Organik Scaller Dalam "Noises & Clarity"

Kabar baik datang dari Scaller yang baru saja merilis live session (8/7/23) yang kemudian diberi tajuk “Noises & Clarity”. Dalam video ini, grup musik asal Jakarta tersebut tampil membawakan 5...

Keep Reading

Single Ketiga Eleanor Whisper Menggunakan Bahasa Prancis

Grup Eleanor Whisper asal kota Medan yang telah hijrah ke Jakarta sejak 2019 ini resmi merilis single ke-3 yang diberi tajuk “Pour Moi”. Trio Ferri (Vocal/ Guitar), Dennisa (Vocals) &...

Keep Reading

Sajian Spektakuler KIG Live!

Umumkan kehadirannya sebagai pemain baru pada industri konser musik Indonesia, KIG LIVE yang merupakan bagian dari One Hundred Percent (OHP) Group menggelar acara peluncuran resmi yang juga menampilkan diskusi menarik...

Keep Reading