- Music
Garside Masih Berlirik Emo di EP Terbaru
Kuintet asal Medan, Garside, baru saja melepas sebuah album mini dengan tajuk Not My Tea. Biarpun tak mengusung musik emo namun lirik mereka terlihat mengarah ke sana. Hal tersebut terlihat dari penjelasan mereka mengenai lirik yang diangkat lagu-lagu di EP ini.
“Dari segi lirik, Garside masih bertemakan tentang kekecewaaan, kesedihan, dan kemarahan yang di-twist dengan suasana musik yang cukup beragam,” tulis mereka dalam sebuah keterangan pers.
Hal tersebut lumayan terlihat dari focus track mereka, “Nite“.
“I just can’t save you, all that we have done, you’re such a mistake, and I don’t wanna see you again,” nyanyi sang vokalis, Aniati, di tengah lagu.
Not My Tea sendiri berisi lima trek di dalamnya. EP tersebut merangkum beberapa karya Garside pasca-EP perdana mereka, Should’ve Been (Could’ve Been). Album mini ini dibuka dengan “Misgiving” sebagai trek pertama disusul oleh “Nothing Makes a Room Feel Emptier Than Wanting Someone in It”, “Grateful, It’s Not My Middle Name”, dan “Cruel”, lalu ditutup oleh “Nite”. Trek kedua menjadi judul paling panjang Garside selama menelurkan karya.
“Cruel” sendiri sudah dirilis oleh kuintet berisi Aniati Putri Rambe (vokal), Afif Nabawi (gitar), Javier Warganda (gitar), Hafiz Rahmadsyah (bas), dan Arief Hamonangan (drum) tahun lalu. Agustus lalu, mereka juga telah merilis “Misgiving” sebagai nomor lepas. “Nite” sendiri mereka rilis bertepatan dengan rilisnya Not My Tea pada Selasa (30/11) melalui sebuah video musik.
Not My Tea menjadi EP kedua bagi Garside. Seperti dibahas sebelumnya, unit indie rock asal Medan tersebut telah merilis EP perdana bertajuk Should’ve Been (Could’ve Been)pada 2018 silam. EP tersebut berisi empat trek, yaitu “Swivel” (yang sebelumnya juga dirilis sebagai singgel), “Teenage Crisis”, “Ramona”, dan “Around”. Album mini ini dapat diunduh melalui The Store Front.
Satu tahun sebelum merilis Should’ve Been (Could’ve Been) dan “Swivel”, Garside juga telah mulai merilis karya melalui akun Soundcloud mereka. Singgel yang mereka rilis pada 2017 tersebut berjudul “Pretend”.
Seluruh karya mereka semenjak EP perdana konsisten menggunakan visual perempuan sebagai sampul rilisan. Singgel pertama “Pretend” yang menggunakan visual tempat dan singgel kedua “Swivel” menggunakan versi kartun dari tiap personel sebagai artwork sampul.
Teks: Abyan Nabilio
Visual: Arsip dari Garside
Warna Dan Formasi Baru Hailwave Dari Kancah Musik Aceh

Unit pop-punk dari Aceh, Hailwave, menawarkan warna, karakter, serta formasi barunya dengan single yang diberi tajuk “Out Of Reach”. Lagu yang menggambarkan percintaan remaja, menceritakan tentang seseorang yang berusaha menemukan...
Keep ReadingGAC Kembali Dengan Semangat Baru

Terhitung nyaris empat tahun grup vokal yang diinisiasi oleh Gamaliél, Audrey, dan Cantika ini mengumumkan vakum dari industri musik Indonesia untuk rehat dan mengeksplorasi diri, serta merilis proyek solo mereka...
Keep ReadingSemarak Festival & Konferensi Evoria 2023!

Kabar gembira! Memeriahkan Hari Musik Nasional yang akan jatuh pada 9 Maret mendatang, Diplomat Evo berkolaborasi dengan M Bloc Entertainment dan Alive Indonesia akan menyelenggarakan Evoria Festival & Conference 2023....
Keep ReadingSKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...
Keep Reading