- Arts
Galang Dana Berbentuk Pameran Karya Seni
Pialang real estat dunia seni, Jonathan Travis baru-baru telah menyelenggarakan sebuah pameran virtual yang disebut “Life Still” dan memiliki misi untuk menggalang dana untuk dua yayasan yaitu, NAACP Legal Fund dan Food Bank for New York city. Menampilkan seniman seperti Anthony Cudahy, Dominique Fung dan Anna Park, acara ini berfokus pada gambar yang membangkitkan emosi dan koneksi, menampilkan solidaritas antara anggota keluarga, teman, orang yang dicintai dan bahkan orang asing. Setiap karya disertai dengan sebuah teks pribadi pendek oleh para seniman itu sendiri.
“Selama beberapa bulan terakhir, orang-orang di seluruh dunia menahan ritme kehidupan mereka, sekarang secara fisik dan sosial menjauhkan mereka dari yang mereka sayangi,” jelas Travis. “Ini dalam kombinasi dengan pandemi yang sedang berlangsung, ketidakadilan sosial yang kejam, dan kepemimpinan politik yang memecah belah telah menyebabkan kerusakan nilai-nilai inti dan kebebasan esensial yang belum pernah terjadi sebelumnya di Amerika Serikat. Dalam masa yang sangat menantang ini, Life Still bercita-cita untuk mengingatkan semua orang bahwa kehidupan seperti yang kita ketahui dan saat-saat yang menyatukan kita menunggu untuk dialami lagi — semoga dengan kesenangan, dan kegembiraan yang lebih besar. ”
Sebagai penduduk asli New York dan seseorang yang sangat percaya pada kesetaraan untuk semua, Travis merasa terdorong untuk berkontribusi pada isu yang turut didukung oleh pertunjukan ini. Mengingat dirinya memiliki banyak hubungan yang erat dalam komunitas seni melalui karya dan koleksinya, dia pun berpikir mengorganisir pertunjukan ini akan menjadi cara terbaik untuk memaksimalkan pengaruh yang dimiliki olehnya. Selain itu, pameran ini juga dapat membantu untuk mendapatkan eksposur bagi para seniman.
Travis menambahkan, “Saya sangat enggan untuk memperlihatkan ‘ruang tampilan situs web’ standar seperti yang lain, sehingga saya harus bekerja dengan beberapa orang hebat untuk membantu membangun ruang pameran virtual, yang meniru ruang galeri Tribeca.” Pameran virtual akan menyumbangkan jumlah yang sama dari total pendapatan, berdasarkan pilihan masing-masing seniman, mulai dari 20 hingga 100 persen, kepada organisasi yang disebutkan di atas. Sekitar $ 40.000 USD telah dikumpulkan untuk dua program ini. Para seniman yang terlibat dalam pameran “Life Still” ini adalah Sara Anstis, Michael Cline, Anthony Cudahy, Danielle DeJesus, Alannah Farrell, Dominique Fung, Lenz Geerk, Sasha Gordon, Doron Langberg, Danica Lundy, Kim Ji Woo, Larry Madrigal, Gabriel Mills, Rebecca Ness, Anna Park , Taman GaHee, Alina Perez, Alexis Ralaivao, Elena Redmond, Julie Severino, dan Sydney Vernon.
Beberapa waktu kemarin juga sebuah Organisasi dan galeri seni yang bernama Compound, telah meluncurkan sebuah program pameran kelompok virtual yang menghadirkan ragam karya fotografi yang memotret berbagai bentuk gerakan demonstrasi mengenai Black Lives Matter beberapa waktu lalu. Berjudul “The Art of Protest,” pameran virtual ini akan menampilkan pengalaman interaktif yang dikembangkan oleh agensi kreatif dotdotdash. Dalam prosesnya, agensi ini telah mengubah bentuk interior dari pos terdepan Compound Gallery ‘South Bronx, menjadi sebuah lingkungan 3D berbasis WebGL. Nantinya, teknologi ini mampu membawa pengunjung untuk menjelajahi berbagai karya yang dipamerkan. “The Art of Protest” akan lebih jauh menyoroti wabah lain yang menginfeksi orang-orang yang ada di Amerika Serikat, yaitu rasisme sistemik dan kebrutalan polisi. Acara ini akan menghormati dan merayakan para pemberani yang telah berada di garis depan keadilan untuk memprotes ketidakadilan yang ada di seluruh negeri.
Teks: Adjust Purwatama
Visual: Arsip Lifestill.org
SKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...
Keep ReadingInterpretasi Pendewasaan Bagi Prince Of Mercy

Terbentuk sejak 2011 silam di kota Palu, Prince Of Mercy lahir dengan membawa warna Pop Punk. Digawangi oleh Agri Sentanu (Bass), Abdul Kadir (Drum), Taufik Wahyudi (Gitar), dan Sadam Lilulembah...
Keep ReadingKembali Dengan Single Experimental Setelah Setahun Beristirahat

Setelah dilanda pandemi covid-19, tahun 2023 sudah semestinya menjadi momentum bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berpesta dan bersuka ria. Di sinilah momen ketika Alien Child kembali hadir dan menjadi yang...
Keep ReadingLuapan Emosi Cito Gakso Dalam "Punk Galore"

Setelah sukses dengan MS. MONDAINE dan BETTER DAYZ yang makin memantapkan karakter Cito Gakso sebagai seorang rapper, belum lama ini ia kembali merilis single terbarunya yang berjudul PUNK GALORE yang single ke-3...
Keep Reading