- Uncategorized
Featuz Beranjak Mild High Club dalam Single Baru
Featuz telah meluncurkan single ketiganya dengan tajuk “Merriment Park”. Dibanding dua karya yang sudah ia lepas, lagu ini bisa dibilang yang paling santai. Ia masih banyak menggunakan bebunyian elektronis namun tidak setebal dulu, khususnya jika dibandingkan dengan nomor debutnya “Polar Bear”. Bebunyian tersebut ditambah dengan pilihan nada isian synth dan mix vokal yang tidak terlalu depan membuat Featuz terdengar seperti unitk pop psikedelik asal Amerika Serikat, Mild High Club.
“Merriment Park” akan menjadi penanda tema lirik yang akan diangkat Featuz ke depannya. Ia nantinya akan banyak membahas tentang hubungan antarmanusia dan segala sesuatu di antaranya.
”Ketika suatu hubungan sedang berada di masa sulit, ada kalanya mengunjungi kembali momen bahagia menjadi jalan keluar,” kutip pemilik nama asli Devha Carnadi itu dalam keterangan persnya.
Corak persoalan yang dibincangkan dalam single ini — maupun di album mendatang — akan memperagakan proses pendewasaan yang dialami Featuz secara personal melalui evolusi musik yang disuguhkan. Single dijadikan Featuz sebagai ajang pembuktian bagi para pendengarnya; dan tidak terkecuali bagi Devha sendiri sebagai seorang multiinstrumentalis. Penciptaan single ini melibatkan Devha Carnadi di proses recording, mixing, dan mastering dan Jasmine Syadhana sebagai perancang sampul.
Di nomor ketiga ini, Featuz memang banyak melakukan perubahan. Dari segi musik, “Polar Bear” terdengar begitu elektronis sedangkan “How to Dance Alone” terdengar lebih Youtubecore ala Boy Pablo. “Merriment Park” terdengar seperti apa yang sudah dibahas di paragraf awal. Biarpun terdengar mengarah ke Mild High Club, namun nama tersebut tidak tersebut oleh Featuz saat menjelaskan karyanya. Ia malah mengaku lagu ini merupakan apresiasi terhadap banyak hal yang menjadi inspirasinya termasuk Tobias Jesso Jr., musisi dan produser dari Adele, yang coba Featuz implementasikan ciri khasnya dalam single yang akan segera rilis ini.
Dari segi lirik sendiri, Featuz tadinya mengarah ke lingkungan dengan nomor debutnya. Setelah itu, unsur aktif tersebut perlahan menghilang karena nomor keduanya lebih mengarah kepada kerinduan terhadap seseorang. Kedepannya, ia telah menjelaskan arah tema lagunya yaitu hubungan antarmanusia.
Devha berencana untuk melanjukan proyek one man band-nya ini ke tahap yang lebih jauh. Multiinstrumentalis asal Bogor ini berniat melahirkan sebuah album debut di penghujung tahun ini.
Teks: Abyan Nabilio
Visual: Arsip dari Featuz