- Music
EP Berisi Musikalisasi Puisi Pribadi Milik Amis
Bertepatan pada Hari Ayah Jumat (12/11) lalu, solois bernama Aldy Amis atau kerap disapa Amis merilis sebuah EP dengan tajuk Surga di Telapak Kaki Bapa. Album mini tersebut berisi lima trek yang berisi lagu-lagu dengan lirik yang diambil dari puisi karya Amis sendiri.
Hampir semua lagu di dalam Surga di Telapak Kaki Bapa digolongkan eksplisit di Spotify kecuali “Malaikat Pencabut Nyali”, yang menceritakan tentang kehidupan anak dari kaca mata orang tua. Sisanya, dari judulnya saja sudah terasa menyerang bagi beberapa kalangan. Hal tersebut wajar karena memang Amis mengangkat tema pribadinya secara sejujur mungkin dalam EP tersebut. “Tuhan Maha Bercanda”, “Bagaimana Jika Kristen yang Masuk Surga”, “Selamat Hari Raya Social Media”, dan trek pembuka yang berjudul sama dengan EP merupakan judul-judul yang lumayan sensitif, belum lagi isi lirik yang tak kalah menohok.
“Mendengarkan EP ini akan mengajak kita masuk menjelajah arsip pengalaman pribadi Amis dalam kurun waktu empat tahun terakhir. Ia menunjukan jati dirinya dalam bermusik, yang sesuai dengan apa yang ia inginkan. Menceritakan tentang kehidupan sosialnya, kehidupan spiritualitasnya, kehidupan menjadi seorang ayah untuk kedua putrinya dan utamanya tentang hidup dan menghidupi. Banyak hal sensitif dalam liriknya, karena pada penulisannya dibuat sejujur yang ia bisa,” tulis keterangan pers yang dikirim pihak Amis.
Dari segi musik, Amis mengusung kesederhanaan dengan format petikan gitar akustik dan vokal dengan gaya mirip Jason Ranti atau Iwan Fals saat mengisi trek-trek dalam Frustasi ditambah sedikit bumbu terompet dan suling di beberapa titik. Ini juga cara solois yang juga merupakan gitaris dari unit rok asal Jakarta, Boyless, untuk menunjukkan musik macam apa yang ingin ia mainkan.
Semua yang Amis tawarkan memang dikesankan sederhana. Dari segi visual, artwork EP ini terlihat seperti lukisan sederhana kaki seseorang yang bisa kita anggap laki-laki yang sedang berkunjung ke panti pijat dengan layanan tambahan. Sampul dari singgel perdananya, “Bagaimana Jika Kristen yang Masuk Surga”, juga tak kalah nyeleneh. Ia mengunggah tangkapan layar obrolan digitalnya dengan sang istri untuk meminta izin membuat karya sampul tapi si istri tak memberi izin.
Seperti dibahas sebelumnya, lirik dalam lagu-lagu di Surga di Telapak Kaki Bapa diambil dari karya puisi Amis. Ia juga berencana menyalurkan puisi-puisinya ke dalam buku yang perilisinnya tertunda karena pandemi.
Teks: Abyan Nabilio
Visual: Arsip dari Amis
SKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...
Keep ReadingInterpretasi Pendewasaan Bagi Prince Of Mercy

Terbentuk sejak 2011 silam di kota Palu, Prince Of Mercy lahir dengan membawa warna Pop Punk. Digawangi oleh Agri Sentanu (Bass), Abdul Kadir (Drum), Taufik Wahyudi (Gitar), dan Sadam Lilulembah...
Keep ReadingKembali Dengan Single Experimental Setelah Setahun Beristirahat

Setelah dilanda pandemi covid-19, tahun 2023 sudah semestinya menjadi momentum bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berpesta dan bersuka ria. Di sinilah momen ketika Alien Child kembali hadir dan menjadi yang...
Keep ReadingLuapan Emosi Cito Gakso Dalam "Punk Galore"

Setelah sukses dengan MS. MONDAINE dan BETTER DAYZ yang makin memantapkan karakter Cito Gakso sebagai seorang rapper, belum lama ini ia kembali merilis single terbarunya yang berjudul PUNK GALORE yang single ke-3...
Keep Reading