Eksperimentasi Bunyi di Album Kompilasi Common Tonalities

Common Tonalities adalah sebuah proyek yang mengeksplorasi sistem penalaan (tuning) dan tangga nada Asia Tenggara melalui teknologi musik modern untuk menciptakan musik baru. Dari November 2021 sampai Februari 2022, dua puluh seniman yang diseleksi melalui panggilan terbuka bergabung dengan seniman dan periset Khyam Allami dalam serangkaian lokakarya yang berfokus kepada subjek penalaan dan bagaimana kaitannya dengan teknologi bunyi dan pembuatan musik dewasa ini. Setelah rangkaian lokakarya, setiap seniman ditugaskan menciptakan sebuah karya baru, yang semuanya disajikan dalam kompilasi ini.

Di Filipina, musisi Maranao dan Magindanao melaraskan gong mereka berdasarkan gong pertama yang mereka buat, kemudian menyesuaikan gong dan nada selanjutnya dengan cara yang sama; jadi, tidak ada dua setel gong yang persis sama. Ini juga berlaku untuk instrumen gamelan dari Indonesia dan bentuk-bentuk musik tradisional. Hal ini menunjukkan bahwa Asia Tenggara tidak mengikuti konsep atau standar penalaan Barat.

Alat-alat produksi musik yang tersedia luas pada umumnya berlandaskan sistem dua belas nada berjarak sama (equal temperament) dan referensi penalaan A = 440 Hz. Pengembangan software baru-baru ini oleh kolaborasi seniman seperti Khyam Allami dengan pengembang software seperti Counterpoint (Leimma, Apotome) dan Aphex Twin serta Oddsound (MTS-ESP) telah berupaya untuk memberi akses kreatif kepada sistem-sistem di luar dua belas nada berjarak sama. Melalui Common Tonalities, Nusasonic mendukung perluasan palet bunyi dengan fokus kepada musik dari Asia Tenggara.

Common Tonalities sendiri merupakan inisiatif oleh Nusasonic, sebuah proyek multitahun yang menyelami keberagaman musik eksperimental dan budaya musik yang berspektrum luas di Asia Tenggara, sehingga memungkinkan dialog di dalam kawasan, dengan Eropa, dan dengan wilayah di luar itu. Dengan bertumpu pada pendekatan multiperspektif, proyek ini merupakan kreasi kolaboratif Yes No Klub (Yogyakarta), WSK Festival of the Recently Possible (Manila), Playfreely/BlackKaji (Singapura), dan CTM Festival for Adventurous Music & Art (Berlin).
Nusasonic merupakan inisiatif Goethe-Institut di Asia Tenggara.

Dengarkan kompilasi lewat laman Soundcloud Nusasonic.

Editor: Dicki Lukmana
Visual: Arsip dari Nusasonic

 

Debut Kathmandu Dalam Kancah Musik Indonesia

Musisi duo terbaru di Indonesia telah lahir. Penyanyi bernama Basil Sini bersama seorang produser sekaligus multi-instrumentalist bernama Marco Hafiedz membentuk duo bernama KATHMANDU. Dengan genre Pop-Rock, KATHMANDU menyapa penikmat musik...

Keep Reading

Sisi Organik Scaller Dalam "Noises & Clarity"

Kabar baik datang dari Scaller yang baru saja merilis live session (8/7/23) yang kemudian diberi tajuk “Noises & Clarity”. Dalam video ini, grup musik asal Jakarta tersebut tampil membawakan 5...

Keep Reading

Single Ketiga Eleanor Whisper Menggunakan Bahasa Prancis

Grup Eleanor Whisper asal kota Medan yang telah hijrah ke Jakarta sejak 2019 ini resmi merilis single ke-3 yang diberi tajuk “Pour Moi”. Trio Ferri (Vocal/ Guitar), Dennisa (Vocals) &...

Keep Reading

Sajian Spektakuler KIG Live!

Umumkan kehadirannya sebagai pemain baru pada industri konser musik Indonesia, KIG LIVE yang merupakan bagian dari One Hundred Percent (OHP) Group menggelar acara peluncuran resmi yang juga menampilkan diskusi menarik...

Keep Reading