Ekperimentasi di Album Perdana CASSADAGA

Proses membuat album musik tidaklah mudah. Di samping memerlukan waktu, perihal teknis pun terkadang menjadi kendala tertentu. CASSADAGA, Unit rock eksperimental dari pulau dewata Bali, di penghujung bulan Juni 2022 ini akhirnya resmi merilis album penuhnya yang perdana bertajuk R.E.D akronim dari “Rebirth . End . Death” melalui label rekaman Skullism Records.

Diceritakan, proses penggarapan album ini memerlukan waktu lama, terlebih mereka menggarapnya secara mandiri dari mulai proses perekaman materi yang dilakukan di salah satu rumah personil dengan alat seadanya hingga proses pengerjaan sampul album yang dilakukan sendiri pula. Berbicara tentang sampul album, mereka mencoba untuk bereksperimen.

“penggarapan sampul album yang dilakukan sendiri pula, bermain dengan kain dan eksperimen pewarnaan yang menghasilkan pola-pola pada sampul album yang berbeda antar sampul satu dengan lainnya.” terang CASSADAGA.

Di wilayah musik pun sama halnya. Unit yang dihuni oleh Arya Oka (Vokal/Gitar), Artha Yoga (Bass), dan Angga Surya (Drum) sedang mencoba suatu hal yang baru, merancang komposisi musik yang banyak terpengaruh dari band-band modern dan juga menyisipkan nuansa-nuansa musik lokal Bali yang diadaptasikan pada instrumen modern.

Penamaan album R.E.D (Rebirth . End . Death) sendiri tak lepas dari imajinasi para personil tentang Kelahiran Kembali (Reinkarnasi), Akhir dari Kehidupan, dan Kematian, dengan segala pengaruh-pengaruh hal lain yang tersimpan dalam imajinasi tersebut. Hal lain yang tentu sangat berpengaruh adalah sisi religius dan budaya Bali yang kental. Imanjinasi yang CASSAGA tuangkan bisa kita simak dalam 9 trek yang mereka suguhkan. Seperti di nomor pertama “B.L.U.R” yang menceritakan tentang kepercayaan diri sebagai seorang manusia ditengah segala macam pergelutan dunia ini yang memiliki banyak sudut pandang, Kemudian kita dibenturkan akan dualisme, perspektif, yang banyak ada pada dunia ini “Welcome to another perception”, dapat dikatakan 2 trek ini merupakan prolog dari album.

Pada lagu ketiga “All About the Time (Kala)” CASSADAGA megambil topik yang paling penting dari kehidupan kita yakni perihal waktu, dimana seluruh mahkluk di dunia ini memiliki waktunya sendiri dan bagaimana pandangan kita tentang pemanfaatan waktu tersebut. Berlanjut ke trek ke-empat “Jamuga” kali ini mereka sedang berimajinasi tentang akhir dari hidup di dunia ini, dimana kematian menjemput. Sebelum menuju akhir dari proses ini kita akan di ingatkan tentang apa yang telah kita lakukan, dan kemudian berlanjut untuk menuju akhir di nomor “Wasana” yakni, penebusan dosa “Prayascitta” dengan segala bentuk penebusan yang muncul dalam imaji, dan tak lepas juga dari pengaruh-pengaruh lingkungan. Namun itu bukan merupakan akhir, karena pada lingkungan di Bali percaya roh dari makhluk yang telah mati akan terlahir kembali, hal ini juga selaras dengan kepercayaan tentang sifat-sifat atma (Roh) di Bali, dimana roh juga merupakan bagian kecil dari alam semesta ini “Bhuvana I”.

Kemudian kita akan dihadapkan pada sebuah tirai yang membatasi tahap sebelumnya dan tahap berikutnya (reinkarnasi), dimana kita sudah melalui seluruh alam semesta ini, mulai dari alam nyata dunia ini dan alam setelah kematian “Bhuvana II”. Trek terakhir “Aksara” yang juga memiliki arti tak termusnahkan merupakan epilog dari album ini, dimana menurut kepercayaan akan reinkarnasi (Rebirth) akan selalu berputar dengan siklus yang tak terhentikan.

Keseluruhan lagu yang saling sulam menyulam itu direkam di rumah Arya Oka oleh CASSADAGA (kecuali vokal yang direkam di Rockness Music Studio dan pada trek AKSARA berkolaborasi dengan Nanika Yadnya). Sedangkan untuk proses mixing dan mastering dilakukan di Rockness music studio. Penampilan panggung saat ini di bantu oleh Artha Wibawa dari CONCISE, font “R.E.D” pada sampul dan gambar pada jubah dibuat oleh Ketut Sedana, Font CASSADAGA dibuat oleh Loostmind, Foto-foto dari buku lirik oleh Gung Indra dan Omen. Layout buku lirik oleh Arya Oka.

Pertanggal 30 Juni ini, R.E.D (Rebirth . End . Death) sudah resmi beredar. Namun dikarenakan album ini dikerjakan dengan tangan sendiri (handmade) oleh CASSADAGA dan tim, maka membutuhkan waktu dalam pengerjaannya, sehingga pembelian album dapat dilakukan dengan pemesanan terlebih dahulu. Untuk yang tertarik silahkan hubungi Skullism Records ( IG : @skullism.recors | WA : 081237904099).

Teks: Dicki Lukmana
Visual: Skullism Records 

 

SKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...

Keep Reading

Interpretasi Pendewasaan Bagi Prince Of Mercy

Terbentuk sejak 2011 silam di kota Palu, Prince Of Mercy lahir dengan membawa warna Pop Punk. Digawangi oleh Agri Sentanu (Bass), Abdul Kadir (Drum), Taufik Wahyudi (Gitar), dan Sadam Lilulembah...

Keep Reading

Kembali Dengan Single Experimental Setelah Setahun Beristirahat

Setelah dilanda pandemi covid-19, tahun 2023 sudah semestinya menjadi momentum bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berpesta dan bersuka ria. Di sinilah momen ketika Alien Child kembali hadir dan menjadi yang...

Keep Reading

Luapan Emosi Cito Gakso Dalam "Punk Galore"

Setelah sukses dengan MS. MONDAINE dan BETTER DAYZ yang makin memantapkan karakter Cito Gakso sebagai seorang rapper, belum lama ini ia kembali merilis single terbarunya yang berjudul PUNK GALORE yang single ke-3...

Keep Reading