Band folk asal Bali, Dialog Dini Hari, merilis album penuh terbarunya berjudul Parahidup pada Rabu, 17 Juli 2019. Parahidup merupakan album penuh keempat Dialog Dini Hari. Album ini punya jeda lima tahun dengan yang sebelumnya, Tentang Rumahku.

Vokalis sekaligus penulis lirik utama Dialog Dini Hari, Pohon Tua, bercerita tentang lamanya rentang waktu antara Tentang Rumahku dan Parahidup, “Sebagai band, kami cukup sibuk. Umur album Tentang Rumahku cukup panjang. Itu membuat kami agak terlena, santai banget menjalaninya. Plus, masing-masing personil punya kesibukan sendiri, itu nggak bisa dipungkiri mempengaruhi waktu bertemu. Klasik ya?”

Yang diproduksi oleh trio ini, bisa jadi memang perlu waktu untuk dinantikan. Sebelas track menyegarkan yang membuat arah musik Dialog Dini Hari makin berwarna dan tidak begitu-begitu saja.

“Setiap musisi saya yakin ingin menampilkan yang terbaik di setiap album yang dibuat. Begitu juga dengan Dialog Dini Hari. Kami selalu melakukan eksplorasi diri masing-masing. Bikin album itu perkara menyimpan memori yang abadi dan relevan hingga kapanpun. Kami tidak pernah main-main atau sekedar ‘punya rilisan saja’ untuk melahirkan karya. Jadi, ketika memutuskan untuk bikin album lagi, harus melebihi apa yang kita bayangkan. Karyanya bisa menjadi sesuatu yang unik, yang terbaik, yang tidak memalukan ketika didengarkan 10-15 tahun mendatang,” jelas Pohon Tua tentang kisah di balik dapur masing-masing personil Dialog Dini Hari menjelang penggarapan Parahidup.

Saat ini, Parahidup baru tersedia dalam bentuk digital. Versi fisik dan konser rilis albumnya akan menyusul dalam waktu dekat. Selamat mendengarkan! (*)

Teks: Denanda Putra
Foto: Guswib/ Arsip Dialog Dini Hari