- Music
“Dari Jendela”, Nomor Pertama Layang
Pernahkah kamu mendengarkan sebuah novel, atau sebaliknya, membaca sebuah lagu? Menikmati sebuah musik dengan pengalaman fiksi seolah-olah kamu menjadi peran utama dari kisah yang sangat memilukan, bayangkan! walaupun kamu nampak besar secara keutuhan, namun kamu tidak pernah dianggap bahkan dilihat oleh orang lain, sebuah kisah yang rumit. Tunggu dulu kamu akan lebih merasa rumit dan lirih ketika kamu menikmati lagu “dari Jendela” sebuah karya dari Layang, sebuah group akustik pop dari Yogyakarta.
“Dari Jendela” terinspirasi dan menginterpretasikan sebuah novel karya Cala Ibi karya Nukila Amal. Sosok yang digambarkan dalam lagu—meskipun tidak disebutkan secara eksplisit—adalah naga yang selalu menemani si tokoh utama ke mana pun, seperti terbang di atas gedung-gedung dan tidur di kamar si tokoh utama. Meskipun begitu, naga tersebut hanya dapat dilihat oleh si tokoh utama.
“Dari Jendela” menangkap kesia-siaan naga itu. Ia mencoba berbicara, tetapi tidak dapat dilihat oleh orang lain, kecuali si tokoh utama. Hal itu dituangkan dalam baris jangan berkata (terbangun) saat orang lain tak mampu melihat engkau. Selain itu, dituangkan juga latar tempat tinggal penulisnya (Maluku) dalam baris bunga-bunga yang berwarna gelap (cengkih) dan gaya penceritaannya yang kaya kosakata dalam geliat bahasa/ disambung menjadi pernak-pernik dari cakrawala.
Lagu berdurasi lima menit dua puluh enam detik ini syarat akan progresi chord yang tidak monoton, namun Layang berhasil mengimbangkan dengan melodi vokal yang sederhana dan mudah ditangkap, tidak butuh waktu lama untuk membuat orang di sekitar ruang bertanya “Lagu siapa ini?” ketika saya memutar walau hanya sekali. Di formasi aransemen pun layang menambah aksen instrumen gesek yang membuat saya merasa terjun ke dalam novel, dalam rasa lain saya merasa saya sedang membaca musik, atau saya sedang dibaca oleh musik, sebuah perasaan yang aneh.
Dalam penggarapannya, grup musik yang resmi berdiri pada 13 November 2020 ini berkolaborasi dengan seorang pengaransemen kuartet (arranger) bernama Abita Wisnu dan kuartet gesek yang terdiri atas Elgar Putrandhra (violin 1), Reza Nurdian (violin 2), Carlo (viola), dan Indra Waskito (selo). Layang juga berkolaborasi dengan Yayan Padz, pemain kibor Rubah Di Selatan, yang berperan sebagai produser, pemadu dan penyelaras.
Layang, terdiri dari formasi utama Talitha Neysa (vokal) dan Harrits Rizqi (gitar) yang berangkat dari Yogyakarta, Meskipun dirilis tahun ini, “Dari Jendela” sebenarnya sudah dibuat pada 2019 oleh Harrits ketika ia masih menjadi mahasiswa di Depok, Jawa Barat. Ia menyimpannya begitu saja hingga bertemu lagi dengan Neysa pada Oktober 2020. Bersama empat lagu lain, mereka memutuskan untuk merekam dan menjadikannya bagian dari album pendek pertama mereka.
Selain sebagai pembuka dari album pendek nanti, “Dari Jendela” juga menjadi lagu perkenalan Layang. “Melalui tunggalan ini, kami berharap bahwa karya-karya Layang akan dikenal lebih luas oleh penikmat musik di Indonesia (secara khusus) dan dunia (secara umum),” kata Neysa. “Selain itu, kami berharap bahwa lagu ini—dan lagu-lagu lain dalam album pendek nanti—dapat bertahan lama dalam pikiran dan hati banyak orang,” tambah Harrits.
Rencananya album pendek Layang dirilis pada bulan Mei 2021. Album pendek tersebut akan berisi lima lagu yang terinspirasi dari potongan cerita dalam lima novel berbeda. Sementara itu kamu bisa mendengarkan “Dari Jendela” di berbagai wadah musik digital, antara lain, Spotify, Deezer, dan Apple Music.
Teks: Alkadri
Visual: Arsip dari Layang
SKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...
Keep ReadingInterpretasi Pendewasaan Bagi Prince Of Mercy

Terbentuk sejak 2011 silam di kota Palu, Prince Of Mercy lahir dengan membawa warna Pop Punk. Digawangi oleh Agri Sentanu (Bass), Abdul Kadir (Drum), Taufik Wahyudi (Gitar), dan Sadam Lilulembah...
Keep ReadingKembali Dengan Single Experimental Setelah Setahun Beristirahat

Setelah dilanda pandemi covid-19, tahun 2023 sudah semestinya menjadi momentum bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berpesta dan bersuka ria. Di sinilah momen ketika Alien Child kembali hadir dan menjadi yang...
Keep ReadingLuapan Emosi Cito Gakso Dalam "Punk Galore"

Setelah sukses dengan MS. MONDAINE dan BETTER DAYZ yang makin memantapkan karakter Cito Gakso sebagai seorang rapper, belum lama ini ia kembali merilis single terbarunya yang berjudul PUNK GALORE yang single ke-3...
Keep Reading