Converse Bersama Sad Boys

Sebagai merek sepatu terkemuka asal Amerika, Converse baru-baru ini dikabarkan telah membuat sebuah kolaborasi bersama sebuah grup rap asal Swedia bernama Sad Boys yang personilnya memakai nama panggung dengan awalan “Yung” sebagai ikon identitas: Yung Lean, Yung Sherman, dan Yung Gud. Sebelumnya, mereka juga sempat melangsungkan kerjasama serupa, yaitu membuat sepatu Convers edisi spesial.

Sad Boys dikenal dengan karyanya yang sering menghadirkan lirik lagu berbau kesedihan. Lebih dari itu, mereka pun kerap kali menghadirkan isu kesehatan mental. Oleh karenanya, ia dilabeli sebagai musisi yang unik dan berbeda. Dari segi penampilan pun menegaskan julukan tersebut. Gaya yang terbilang nyentrik membuat mereka digandrungi banyak anak muda Eropa.

Atas dasar itu, Yung Lean selaku pendiri kemudian mendirikan sebuah lini busana bernama Sad Boys Gear. Penampilannya yang cenderung warna-warni membuatnya jadi salah satu ikon kultur tandingan di Swedia. Rambut berwarna terang, sepatu lari ala chunky sneakers, dan baju yang tidak lazim dipakai lelaki, memang menjadi identitasnya.

Dalam kali kedua kolaborasinya bersama Convers ini, Yung Lean kembali memilih One Star sebagai medium. Ia lalu menghias tampilan sepatu klasik itu dengan detail yang terinspirasi dari banyak hal yang terlihat di rumahnya. Bagian atas berupa kain kanvas diberi warna hitam dengan corak yang merupakn gambaran dari salju di Swedia saat terpapar lampu kendaraan. Logo tulisan Sad Boys Gear ada di bagian tumit. Sol bening dipilih guna menampilkan logo grafis trio tersebut di dalamnya.

Sebagai tambahan, Converse juga merilis pernak-pernik lain terkait Sad Boys. Mereka membuat sebuah kaos juga tas punggung kecil bertema senada. Seluruh koleksi ini dijual melalui situs Sad Boys Gear dan Converse per 29 Agustus 2019.

Teks: Rizki Firmansyah
Visual: Arsip Converse.com

Geliat Kreatif Dari Sulawesi Tengah Dalam Festival Titik Temu

Terombang-ambing dalam kebimbangan akan keadaan telah kita lalui bersama di 2 tahun kemarin, akibat adanya pandemi yang menerpa seluruh dunia. Hampir semua bentuk yang beririsan dengan industri kreatif merasakan dampak...

Keep Reading

Memaknai Kemerdekaan Lewat "Pasar Gelar" Besutan Keramiku

Di pertengahan bulan Agustus ini, ruang alternatif Keramiku yang mengusung konsep coffee & gallery menggelar acara bertajuk “Pasar Gelar” di Cicalengka. Gelaran mini ini juga merupakan kontribusi dari Keramiku untuk...

Keep Reading

Semarak Festival Alur Bunyi Besutan Goethe-Institut Indonesien

Tahun ini, Goethe-Institut Indonesien genap berusia 60 tahun dan program musik Alur Bunyi telah memasuki tahun ke-6. Untuk merayakan momentum ini, konsep Alur Bunyi tetap diusung, namun dalam format yang...

Keep Reading

Head In The Clouds Balik Lagi ke Jakarta

Perusahaan media serta pelopor musik Global Asia, 88rising, akan kembali ke Jakarta setelah 2 tahun absen karena pandemi pada 3-4 Desember 2022 di Community Park PIK 2. Ini menandai pertama...

Keep Reading