Ketika BLCKHWK Gambarkan Sisi Alami Sifat Manusia

Di awal tahun 2022 ini, BLCKHWK telah melepas album debutnya bertajuk Decomposing Rotting Flesh. Untuk memperpanjang nafas album, baru-baru ini unit yang dihuni oleh Arison Manalu (vokal),  Billy Rizki (gitar), Jeffry Arianto (gitar), John Bimo (bass), dan Aldo Villes (drum) telah merilis sebuah video musik untuk nomor “Decomposing Rotting Flesh” yang tercantum di dalam album lewat label rekaman Disaster Records.

Lewat video musiknya ini, BLCKHWK sedang merespon ihwal sifat-sifat alami manusia. Mereka menganalogikan manusia itu sebagai mayat hidup post-apokalips, mencomot gambaran dari film legendaris “Night Of The Living Dead (1968)” yang nampak bengis sekaligus satir.

“Decomposing Rotting Flesh” adalah manifestasi dari serangkaian absurditas pada realitas yang dituangkan dalam bentuk untaian frasa, bertujuan menjabarkan apa yang mereka rasa. Lagu ini pun merepresentasikan amarah mendidih yang terkubur & membusuk.” Terang BLCKHWK

Lebih jauh lewat video musik ini BLCKHWK  mengejawantahkan sifat-sifat manusia sebagai subjek produk. Kebencian, serakah, pesismisme, doktrin, egoisme, hedonisme, perjuangan hingga tangis kesedihan dan tanpa renjana menjadi bahan bakar pertunjukan sang mayat mengontrol dunia laksana bencana.

Bagi BLCKHWK masalah manusia adalah menjadi manusia itu sendiri. Karena apa yang disampaikan secara lirikal, audio dan visual mengenai kebusukan manusia pernah pernah semua orang alami. Perumpamaan mayat/zombie disini adalah mereka sendiri, BLCKHWK mencoba membicarakan dirinya sendiri.

Di wilayah penggarapan, video musik “Decomposing Rotting Flesh” diproduksi oleh MX Works dan diproduseri langsung oleh label tempat BLCKHWK bernaung, Maternal Disaster.

Sedikit kilas balik ke album debut Decomposing Rotting Flesh. Album berisi 17 nomor lagu ini merupakan album yang mereka kerjakan dengan waktu yang relatif singkat, yakni selama 5 bulan.Menururt BLCKHWK Susunan 17 nomor yang di suguhkan adalah rangkaian akumulasi dari setiap gejala sosial yang terekam, di manifestasikan dalam bentuk fantasi mayat hidup sebagai refleksi dari sifat manusia itu sendiri. Di wilayah cover artwork dikerjakan oleh Billy dan di eksekusi oleh Tony a.k.a Loonerhaze.

Blackhawk atau yang kini dikenal dengan nama BLCKHWK sendiri sudah terbentuk sejak 2013 silam di Palembang, Sumatera Selatan. Tahun 2019 Aldo dan Billy mengembara ke kota Bandung dan memutuskan untuk melanjutkan BLCKHWK. Mereka merepalkan angan, meminta kepada api berharap gairah lama yang hampir redup akan kembali bergelora. Berbekal 10 demo kasar, Aldo dan Billy memanfaatkan jejaring pertemanan dengan merekrut Bimo pada bass, Arison pada vokal dan Tony pada gitar.

Teks: Dicki Lukmana
Visual: Arsip dari Disaster Records

Warna Dan Formasi Baru Hailwave Dari Kancah Musik Aceh

Unit pop-punk dari Aceh, Hailwave, menawarkan warna, karakter, serta formasi barunya dengan single yang diberi tajuk “Out Of Reach”. Lagu yang menggambarkan percintaan remaja, menceritakan tentang seseorang yang berusaha menemukan...

Keep Reading

GAC Kembali Dengan Semangat Baru

Terhitung nyaris empat tahun grup vokal yang diinisiasi oleh Gamaliél, Audrey, dan Cantika ini mengumumkan vakum dari industri musik Indonesia untuk rehat dan mengeksplorasi diri, serta merilis proyek solo mereka...

Keep Reading

Semarak Festival & Konferensi Evoria 2023!

Kabar gembira! Memeriahkan Hari Musik Nasional yang akan jatuh pada 9 Maret mendatang, Diplomat Evo berkolaborasi dengan M Bloc Entertainment dan Alive Indonesia akan menyelenggarakan Evoria Festival & Conference 2023....

Keep Reading

SKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...

Keep Reading