Bin Idris Mengangkat Epos Mahabharata

Bin Idris atau Haikal Azizi, seorang penyanyi solo sekaligus vokalis dari band proto-metal/psychedelic bernama Sigmun kembali hadir dengan merilis single bertajuk Mahabharata di berbagai layanan streaming musik sejak tanggal 5 Juli 2019. Sebelumnya lagu instrumental berdurasi 20 menit tersebut hanya dapat diakses melalui Soundcloud tanpa sentuhan mastering.

Mahabharata merupakan lagu pertama Bin Idris yang diunggah di ranah digital tujuh tahun silam dan menjadi pintu gerbang dalam karirnya sebagai solois. Ide dari lagu ini berawal dari proyek animasi kawan dekatnya. Dalam hal itu, Ia meminta Haikal untuk  menulis score dari proyek animasi tersebut.

“Versi awal dari Mahabharata tidak berbau Raga seperti versi yang sekarang dikeluarkan, tapi itu membantu saya menemukan kemungkinan membuat bab yang berbeda dan mondar-mandir dalam lagu dengan durasi lebih lama,” ungkap Haikal.

Mahabharata direkam di The Golden Chamber Studio, studio pribadi milik Haikal. Perkara proses mixingnya ia garap sendiri, sedangkan bagian masteringnya ditangani oleh Adhit Android. Lalu untuk urusan visualisasi dari single ini, seorang seniman bernama Septian DS didapuk sebagai eksekutornya. Haikal mencoba membangun ulang lagu tersebut dan mencoba menyejajarkannya dengan citra epos Mahabharata. Meskipun begitu, bagian lirik Mahabharata justru tidak mengandung makna apapun dan bukanlah sebuah usaha untuk menceritakan ulang cerita legendaris tersebut.

“Semua hanyalah bentuk penyuaraan spontan semata, meskipun ada beberapa kata seperti ‘raksasha’ yang saya nyanyikan di beberapa bagian. Saya pribadi berpendapat bahwa lagu tersebut mewakili warna-warna utama dalam praktik musik saya: berpusat pada intuisi, suram, emosional, samar, dan metaforis,” jelasnya.

Bin Idris telah memulai perjalanan bermusiknya sejak 2012 dan berhasil menelurkan dua album penuh yaitu self titled (2016) serta Anjing Tua (2017). Dengan menggandeng Orange Cliff Records, single Mahabharata pun di buat ke dalam bentuk kaset, dan sudah bisa didapatkan melalui label rekaman tersebut sejak 1 Agustus 2019.

Teks: Rizki Firmansyah
Foto: Arsip Bin Idris

SKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...

Keep Reading

Interpretasi Pendewasaan Bagi Prince Of Mercy

Terbentuk sejak 2011 silam di kota Palu, Prince Of Mercy lahir dengan membawa warna Pop Punk. Digawangi oleh Agri Sentanu (Bass), Abdul Kadir (Drum), Taufik Wahyudi (Gitar), dan Sadam Lilulembah...

Keep Reading

Kembali Dengan Single Experimental Setelah Setahun Beristirahat

Setelah dilanda pandemi covid-19, tahun 2023 sudah semestinya menjadi momentum bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berpesta dan bersuka ria. Di sinilah momen ketika Alien Child kembali hadir dan menjadi yang...

Keep Reading

Luapan Emosi Cito Gakso Dalam "Punk Galore"

Setelah sukses dengan MS. MONDAINE dan BETTER DAYZ yang makin memantapkan karakter Cito Gakso sebagai seorang rapper, belum lama ini ia kembali merilis single terbarunya yang berjudul PUNK GALORE yang single ke-3...

Keep Reading