- Music
Betapa Indahnya Bayangan Masa Kecil di Lagu Terbaru re:NAN
Ketika masih kecil, selalu menyenangkan membayangkan kehidupan orang-orang dewasa, di mana menjadi dewasa artinya sudah bebas menentukan pilihan hidup, mendapatkan uang secara mandiri, bebas berkegiatan bersama teman, dan lain sebagainya. Namun, nyatanya bayangan-bayangan itu seketika luntur, makin usia bertambah ternyata tanggung jawab pun kian bertambah. Mungkin gambaran itu pula yang menjadi inspirasi re:NAN, unit post-punk/new wave asal Malang yang baru-baru ini melepas nomor tunggal teranyarnya bertajuk “Smile”.
“Mimpi sebagai seorang anak, membayangkan betapa indahnya kehidupan dewasa dari bekerja, menghasilkan banyak uang, banyak teman dan kegiatan.” Tulis re:Nan dalam keterangan pers. “Namun ternyata mimpi masa kecil itu salah, nyatanya menjadi orang dewasa sangat melelahkan, banyak beban dan tanggung jawab, sehingga banyak anak kecil yang tumbuh menjadi stres, depresi, dan terpengaruh oleh serangan mental lainnya.” Lanjutnya.
Lewat “Smile” re:Nan hendak mengajak kita semua untuk sedikit bersantai dan merayakan lagi kebahagiaan masa kecil. Seketika barangkali kita akan teringat ke salah satu lagu legendaris milik Tom Waits “I Don’t Wanna Grow Up.”
“Kami berharap orang-orang bersenang-senang menikmati kehidupan yang indah ini.” Ungkanya lagi.
Di wilayah musikalitas “Smile” cukup lekat dengan suasana musik-musik new wave era 80’s, dengan sedikit sentuhan pop indie unit yang dihuni oleh NAN (Lead Vocal/Bassist), Rizky AD (Backing Vocal/Guitarist), M. Rifki Rahman (Backing Vocal/Synthesist) ini cukup berhasil mengantarkan meorabilia kita ke masa lalu.
Tak hanya dilepas dalam format audio, namun “Smile” juga dikemas ke dalam video musik yang syarat dengan kehidupan orang dewasa. Yups, di dalam video musik tersebut re:NAN menggambarkan kehidupan dewasa yang begitu tergesa. Terlambat masuk kerja, dimarahi pak Bos dan lain sebagainya. Menariknya semua cerita-cerita itu dikemas ke dalam visual dengan nuansa tahun 1980-an, sesuai dengan warna musik yang mereka usung.
Dari sisi proses dan produksi, “Smile” dirilis oleh salah satu label rekaman mandiri bernama Olsen Record sedangkan untuk artwork dikerjakan oleh Rifki Rahman P. Lagu yang tercipta hanya satu malam saja ini dimulai dari Green House With Atittude Studio milik Olsen Record. Re:NAN yang sedang sibuk mempersiapkan live perform untuk dikeesokan harinya terganggu karena NAN sedang dihantui oleh tenggat waktu kerjaannya di suatu branding agency yang bersamaan dengan gigs yang akan dihelat di salah satu record store yakni Toko Rekam Jaya. Tercetus kata Shut down your computer now! Hingga akhirnya berbuah riff yang menjadi landasan dari lagu Smile. Alih alih berlatih untuk gigs band ini memilih mengaransemen lagu untuk dibawakan di keesokan harinya dengan maksud untuk merayakan hari libur
Sebelumnya mereka juga sempat merilis single bertajuk “Lost Conciousness, Pt. 01” dipertengahan tahun 2021 lalu. Kabarnya mereka juga kini sedang bersiap untuk meluncurkan album mini perdannya yang rencana akan dilepas pada semester pertama 2022.
Teks: Dicki Lukmana
Visual: Arsip dari Olsen Records
Warna Dan Formasi Baru Hailwave Dari Kancah Musik Aceh

Unit pop-punk dari Aceh, Hailwave, menawarkan warna, karakter, serta formasi barunya dengan single yang diberi tajuk “Out Of Reach”. Lagu yang menggambarkan percintaan remaja, menceritakan tentang seseorang yang berusaha menemukan...
Keep ReadingGAC Kembali Dengan Semangat Baru

Terhitung nyaris empat tahun grup vokal yang diinisiasi oleh Gamaliél, Audrey, dan Cantika ini mengumumkan vakum dari industri musik Indonesia untuk rehat dan mengeksplorasi diri, serta merilis proyek solo mereka...
Keep ReadingSemarak Festival & Konferensi Evoria 2023!

Kabar gembira! Memeriahkan Hari Musik Nasional yang akan jatuh pada 9 Maret mendatang, Diplomat Evo berkolaborasi dengan M Bloc Entertainment dan Alive Indonesia akan menyelenggarakan Evoria Festival & Conference 2023....
Keep ReadingSKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...
Keep Reading