- Music
Benang Merah yang Ditampilkan di Videoklip Sharkbite
Selain membuat karya lagu, suatu musisi sudah sewajarnya juga membuat sebuah videoklip. Fungsi dari videoklip sendiri adalah untuk menginterpretasikan dan memvisualkan makna besar yang terkandung dari lagu tersebut. Untuk Indonesia, videoklip bagus sendiri sangat banyak jumlahnya, sineasnya pun tidak hanya itu-itu saja. Yang paling terkenal di kalangan kancah musik adalah The Jadugar dan Sinema Pinggiran. Bicara soal videoklip, ada satu band nih yang baru saja merilis hal tersebut. Mereka adalah Sharkbite asal Malang. Band yang sudah malang melintang di segala gigs di banyak kota sejak 2009 ini, memang sangatlah produktif di masa yang seperti sekarang ini. Tujuannya dari mereka hanya satu, ingin memperlihatkan sesuatu yang positif ke banyak pelaku musik yang mana akibat keadaan jadi sulit untuk bergerak.
Setelah sebelumnya merilis video klip “Real is Rare” di bulan April lalu, kini mereka kembali lagi dengan merilis videoklip untuk lagu “Malignance”. Di videoklip tersebut, mereka masih bekerja sama dengan Maternal Disaster yang bertindak sebagai eksekutif produser, Disaster Records sebagai label rekaman, dan Elora pictures sebagai produser video.
“Mungkin karena Sharkbite sudah memiliki deal progress dengan Disaster Record yang dibawah naungan Maternal, jadi semua jadwal kegiatan sampai Album ke-2 Sharkbite serta kegiatan promo termasuk campaign tetap harus berjalan meski pandemi berlangsung. Contohnya dua video klip yang dirilis ini,” Ucap Bogi drumer juga penulis naskah video klip.
Dalam videoklip ini mereka menghadirkan visual dan cerita yang kembali ke belakang dari video klip “Real is Rare” yang telah dirilis sebelumnya. Dari kedua klip ini, memiliki benang merah yang bila ditarik, bisa menceritakan kisah seorang wanita muda yang memiliki misi balas dendam (Malignace), berlanjut pada perlawanan terhadap kepribadian negatif dalam diri sendiri (Real is Rare). Penggarapan video klip ‘Real is Rare’ dan ‘Malignance’ berjalan sangat singkat. Dalam waktu empat bulan, Sharkbite dan tim produksinya adalah salah satu contoh team work yang patut diacungi jempol dengan keprofesionalan tinggi, yang bisa diperhitungkan juga di belantika musik Negara ini. Melalui konsep psikopasi dan sadistik di video klipnya, Sharkbite mengemas pesan dalam lirik sangat kuat untuk para pecinta musik keras. Silakan kalian tonton video klip ‘Malignace’ dan ‘Real is Rare’ di media youtube Maternal Disaster, dan Selamat menikmati.
“Kata ‘Malignance’ diambil dari kosa kata bahasa Inggris tahun 80 yang memiliki arti keganasan. Skenario keganasan yang berisi misi balas dendam atas bullying dalam bentuk pembantaian yang diperankan Ulfiana Fauziah sebagai Cynthia, sehingga memberikan stimulasi psikopasi pada Natasya yang diperankan Jihan Sabrina. Berlanjut pada ‘Real is Rare’, dimana Natasya berusaha membunuh kepribadiannya sendiri karena efek samping sebagai saksi nyata kejadian pembantaian dalam ‘Malignance’,” ungkap Bogi sembari duduk di meja kerjanya.
Mendengarkan musik saja memang sudah menyenangkan, namun bila menginginkan pengalaman lebih, maka menyimak sebuah video klip dapat menjadi stimulan bagus. Audio dan visual memang menjadi dua hal yang selalu melengkapi. Kehadiran keduanya dalam satu paket, mampu menciptakan suatu sensasi berkesan. Tujuan videoklip tentu saja adalah sebagai media promosi, atau alat pemasaran sebuah album atau single. Memang, dalam proses produksinya akan memakan waktu yang lumayan lama, mulai dari konsep hingga editing. Tapi, dari proses inilah akan hadir visual dari makna yang ingin ditunjukkan dari lagu tersebut. Jadi, bagi orang yang melihat akan lebih mudah mengerti dengan jelas tentang makna lagu yang dimaksud. Sejatinya, seorang musisi akan mengisahkan cerita lebih detail di dalam sebuah vidoe klip. Tentu saja akan lebih mudah orang orang untuk mengetahui maksud dan tujuan di dalam lagunya dan penikmat juga akan leluasa untuk memahami.
Teks: Adjust Purwatama
Visual: Arsip dari Sharkbite
SKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...
Keep ReadingInterpretasi Pendewasaan Bagi Prince Of Mercy

Terbentuk sejak 2011 silam di kota Palu, Prince Of Mercy lahir dengan membawa warna Pop Punk. Digawangi oleh Agri Sentanu (Bass), Abdul Kadir (Drum), Taufik Wahyudi (Gitar), dan Sadam Lilulembah...
Keep ReadingKembali Dengan Single Experimental Setelah Setahun Beristirahat

Setelah dilanda pandemi covid-19, tahun 2023 sudah semestinya menjadi momentum bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berpesta dan bersuka ria. Di sinilah momen ketika Alien Child kembali hadir dan menjadi yang...
Keep ReadingLuapan Emosi Cito Gakso Dalam "Punk Galore"

Setelah sukses dengan MS. MONDAINE dan BETTER DAYZ yang makin memantapkan karakter Cito Gakso sebagai seorang rapper, belum lama ini ia kembali merilis single terbarunya yang berjudul PUNK GALORE yang single ke-3...
Keep Reading