- Music
- Tidbits
Badut yang Membujuk Rayu
Tercatat sebagai salah satu pegiat di sebuah kolektif asal Kota Bekasi yaitu Kedutaan Besar Bekasi, tidak membuat dedikasinya terhadap kancah musik Tanah Air hanya berhenti di sana. Fithor Faris, seorang solois pendatang baru asal kota satelit Jakarta tersebut memilih untuk terus produktif pula dalam hal bermusik.
Perjalanan bermusik Fithor Faris sendiri sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1999 bersama Friday, hingga akhirnya grup musik asal Surabaya itu vakum di tahun 2010. Tiga tahun lalu, dia kembali bangkit bermusik dengan grup baru yang ia bentuk bernama Imigran Angin.
Namun, sayang, band tersebut langsung vakum setelah merilis sebuah single. Fithor Faris pun akhirnya memilih untuk berkarir musik secara solo, dan kini ia baru saja meluncurkan video klip untuk salah satu singlenya yang berjudul “I Am a Clown”.
Video Klip “I Am a Clown” di produksi oleh rekan-rekan Kedutaan Besar Bekasi. Dengan disutradarai oleh Rizky M Kurnia dan posisi director of photography di pegang oleh Hermandjaa, proses perampungan video tersebut memakan waktu 8 jam.
“I Am a Clown” menceritakan tentang orang-orang yang selalu berusaha untuk membujuk rayu manusia lain tanpa dasar dan tujuan yang jelas. Dalam video klip tersebut, beberapa figur dengan identitas berbeda berupaya memaksakan kehendak dengan cara-cara ekstrim dan janggal, menunjukkan bahwa badut tidak melulu berwujud manusia dengan riasan muka tebal, berhidung merah bulat dengan corak baju yang kontras meriah.
“Setiap manusia memiliki fitrahnya sendiri untuk memilih jalur hidup tanpa paksaan terhadap pilihannya,” ungkapnya dalam sebaran rilisan pers. Video klip “I Am Clown” sudah bisa dinikmati melalui Youtube milik Kedutaan Besar Bekasi per tanggal 25 Agustus 2019.
Teks: Rizki Firmansyah
Visual: Arsip Fithor Faris
SKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...
Keep ReadingInterpretasi Pendewasaan Bagi Prince Of Mercy

Terbentuk sejak 2011 silam di kota Palu, Prince Of Mercy lahir dengan membawa warna Pop Punk. Digawangi oleh Agri Sentanu (Bass), Abdul Kadir (Drum), Taufik Wahyudi (Gitar), dan Sadam Lilulembah...
Keep ReadingKembali Dengan Single Experimental Setelah Setahun Beristirahat

Setelah dilanda pandemi covid-19, tahun 2023 sudah semestinya menjadi momentum bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berpesta dan bersuka ria. Di sinilah momen ketika Alien Child kembali hadir dan menjadi yang...
Keep ReadingLuapan Emosi Cito Gakso Dalam "Punk Galore"

Setelah sukses dengan MS. MONDAINE dan BETTER DAYZ yang makin memantapkan karakter Cito Gakso sebagai seorang rapper, belum lama ini ia kembali merilis single terbarunya yang berjudul PUNK GALORE yang single ke-3...
Keep Reading