Arus Trend Fashion Baru: Eksplorasi untuk Tampil Keren dengan Berkain

Ngomongin trend fashion saat ini mungkin gak akan ada habisnya, mulai dari trend fashion hypebeast yang sampai sekarang masih banyak digunakan oleh kalangan ‘hype’ tentunya. Fenomena thrifting yang belakangan ini juga menjadi alternatif dalam bergaya, fenomena thifting ini juga menjadi alternatif karena kita bisa mendapatkan item-item fashion dengan harga yang murah, namun karena peminatnya semakin banyak thriftshop sekarang ada saja yang mematok harga yang cukup tinggi untuk produk yang dijualnya. Selain thrifting, hypebeast, brand lokal juga tidak kalah menggaungkan namanya, beberapa tahun kebelakang tagar #lokalpride sempat menjadi trending karena bermunculannya inovasi produk dari beberapa nama brand lokal, mulai dari sepatu, T-Shirt, dan item fashion lainnya.

Dari sebagian trend fashion yang disebutkan diatas, beberapa bulan terakhir muncul tagar #BerkainBersama. Adalah trend fashion yang unik, karena mengusung tema kain Indonesia dimana biasanya kain-kain ini hanya digunakan saat acara formal, sebut saja acara pernikahan, atau diacara tertentu seperti wisuda. Awalnya kain identik dengan gaya yang cukup kaku dan kolot.

Berawal dari tagar #BerkainBersama yang cukup viral di sosial media, dan menjadi challenge di TikTok dan mendapatkan respon yang cukup baik untuk anak muda, gaya berkain yang beragam juga membuktikan kalau kain Indonesia bisa menjadi inovasi baru dan tak kalah stylish dari trend fashion lainnya.

Trend #BerkainBersama viral diawali oleh unggahan Arwinda Kirana di akun TikTok miliknya, memperlihatkan dirinya sedang menggunakan kain sebagai terusan dan dipadupadankan dengan pakaian kasual dan sepatu sneakers. Ini menunjukan kain Indonesia bisa dipakai sehari-hari dan melepaskan kesan ‘merepotkan’ dan ketinggalan zaman.

Swara Gembira, mungkin bagi sebagian dari kita semua tidak asing dengan nama tersebut, disaat yang sama trend fashion mancanegara menjadi gaya hidup sehari-hari, Swara Gembira menggunakan kain bukan hanya sekedar fashion, tapi sebagai upaya untuk mempertahankan budaya nasional, salahsatunya melalui kain, mereka menyebarkan trend kain ini dengan ‘Rombak Gaya’ mengajak nama-nama musisi, konten kreator, dan masih banyak lagi, sebut saja, Nadin Amizah, penyanyi indie nan lucu ini juga sempat dirombak gayanya oleh Swara Gembira, selain Nadin Amizah, ada juga Fathia Izzati, hingga Andovi dan Oslo Ibrahim.

Sekali lagi kalo ngomingin fashion sih emang beneran ga akaan ada habisnya, dari trend kain tadi dan trend fashion modern juga saya rasa masih bisa di kombinasikan dengan baik, setelah saya melihat di sosial media deretan foto-foto yang di unggah menggunakan tagar #BerkainBersama banyak juga yang memadupadankan kain dengan gaya sehari-hari, dengan sneakers, celana jeans, dan item-item fashion lainnya.

Mengingat kain asli Indonesia ini memang sangat banyak ragam dan motifnya. Sebut saja batik, berbagai daerah mempunyai khas dan motifnya masing-masing, seperti Jawa Tengah dengan batik motif Parang yang didominasi warna coklat dan kuning, batik Jawa Barat salahsatunya motif Megamendung, dan masih banyak lagi motif batik yang ada di Indonesia.

Ada yang unik ketika membahas kain. Jika kamu penonton anime One Piece yang diciptakan oleh Mangaka asal Jepang Echiro Oda, akan ada satu karakter yang kostumnya cukup menarik perhartian. Karakter itu adalah Enel, karakter antagonis di serial anime One Piece itu menggunakan celana yang motifnya seperti corak batik Parang, ditambah lagi warna yang digunakan oleh Enel adalah coklat dan hitam yang membuatnya sangat mirip dengat batik Parang khas Jawa Tengah. Selain kostum celanya yang digunakan Enel menyerupai batik parang, penampilan fisik Enel juga mirip dengan wanita suku Dayak dimana daun telinga Enel terlihat memanjang atau di suku Dayak biasa disebut dengan Telingaan Aruu.

Kain Batik juga sudah ditetapkan menjadi warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi. Dan di peringati setiap tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Lalu sekarang dengan munculnya tagar #BerkainBersama menjadikan batik atau jenis kain Indonesia lainnya semakin diminati oleh anak-anak muda, saya percaya setiap orang di rumahnya pasti memiliki batik, coba tanya ke orang tua, atau kakek nenek, mereka pasti masih menyimpan koleksi kain yang bisa kamu kombinasikan dengan daily outfit kalian, ada beberapa rekomenasi menggunakan kain yang bisa kalian semua coba, untuk sekedar nongkrong atau bahkan pergi jalan-jalan, seperti:

Menjadikan kain sebagai bawahan rok atau celana.

Ini  adalah yang paling umum, kain rok yang dililitkan menjadi rok bawahan dan di paduka dengan berbagai macam pakaian, seperti kaus polos, blazer, kemeja atau rompi, kain juga bisa kombinasikan dengan celana panjang lalu dililit, ini bisa jadi alternatif jika kamu masih ingin merasa leluasa dalam menggunakan kain, ini juga bisa dikombinasikan dengan sneakers untuk menambah kesan yang lebih modern.

Eksplorasi kain dijadikan outer atau atasan.

Kain yang dijadikan atasan seperti kemeja, atau crop-top bisa juga dikombinasikan dengan celana jeans, bahkan kain bisa dijadikan jumpsuit, gak perlu lagi ribet atau pusing-pusing cari atasan dan bawahannya.

Masih banyak rekomendasi untuk membuat batik sebagai item fashion, masker yang sudah hampir satu tahun ini selalu bersama kita, selain kegunaannya untuk mengjindari penyebaran virus, bisa juga menjadi item fashion yang khas dengan menggunakan corak kain, tidak sedikit brand-brand fashion yeng berinovasi menciptakan masker dengan kain batik.

Sebetulnya tidak ada hal yang penting yang ingin disampaiakan di deretan tulisan ini, hanya sekedar tulisan ngalur-ngidul, gak ada ulasan yang mendalam mengenai kain Indonesia juga. Hanya karena secara kebetulan saya cukup ‘suka’ dengan fashion, dan selalu senang mengikuti trend fashion yang terjadi. Dan karena trend #BerkainBersama ini mengadopsi budaya asli Indonesia yaitu kain itu sendiri, saya rasa ini cukup perlu untuk di bahas. “Kalau bukan kita, siapa lagi”. Klise memang, tapi melestarikan warisan budaya Indonesia salahsatunya kain itu memang harus dilakukan, meskipun arus dan faktor sebut saja yang kebarat-baratan semakin mempengaruhi gaya hidup orang-orang. Sekarang tinggal bagaimana caranya kita mengeksplorasi trend sekarang dengan faktor-faktor itu.

 

Teks: Reza Raditya

Visual: Darwin Agustian

Sebuah Pertanyaan Residensi, Mengapa Jalan-jalan untuk Seniman itu Penting?

Seperti apa sebenarnya peran residensi seni, dan bagaimana dampak sebuah kunjungan sementara terhadap proses kreatif seniman? Karena makin ke sini istilah residensi jadi template untuk sekadar program plesir yang dilakukan...

Keep Reading

Nada Siasat: Bermimpi di Ujung Maret

Memasuki bulan Maret, pertunjukan musik secara langsung kini sudah diberi lampu hijau oleh para pemangku kebijakan. Gelaran musik dari yang skala kecil sampai skala besar kini sudah mulai muncul ke...

Keep Reading

Nada Siasat: Pekan Pertama Februari

Sampailah kita di penghujung pekan pertama bulan Februari. Harapan-harapan terus tumbuh di tengah situasi yang belum membaik sepenuhnya. Meskipun situasi masih belum jauh berbeda dengan hari-hari sebelumnya, namun para musisi...

Keep Reading

Nada Siasat: Meretas Tahun Penuh Harapan

Tak terasa sudah 2 tahun kita berdampingan dengan pandemi, selama kurun waktu itu pula kita terus bertahan dari terpaan yang ada. Kini, nyaris semua sektor perlahan kembali pulih. Adaptasi adalah...

Keep Reading