- Music
Apa yang Harus Kita Lakukan?
Wabah virus Corona kian hari kian membesar. Sekarang, Indonesia pun juga mulai merasakan dan terkena dampak dari penyebaran virus ini. Banyak instansi yang disarankan untuk menjalankan program Work From Home dan juga social distancing guna mencegah penyebaran virus ini kian membludak. Secara langsung hal ini juga berdampak pada kelangsungan hajat hidup banyak industri kreatif di sini, salah satunya adalah musik. Kita semua tahu, jadwal dari penyelenggaraan konser musik yang sudah direncanakan secara matang dari jauh hari banyak yang mengalami pembatalan maupun penjadwalan ulang. Band/musisi yang sudah mengantongi banyak jadwal pun dengan sangat terpaksa ikut membatalkan jadwal tersebut.
Konser musik semacam Hammersonic Festival, Lalala Fest, Head In The Cloud, dan banyak lainnya terpaksa untuk diundur ataupun dibatalkan. Lalu, langkah apa yang akan diambil oleh para pelaku industri ini kedepannya? Jika skenario terburuk dari adanya virus ini terjadi, apakah industri musik kita akan menurun drastis? Jawabannya bisa iya bisa tidak. Saat ini yang kita butuhkan adalah kesadaran kolektif agar permasalahan ini segera cepat teratasi. Ekosistem yang ada di balik industri ini pun mau tidak mau harus mengubah kebiasaan yang ada menjadi sesuatu yang baru secara perlahan.
Bagi band/musisi, kemungkinan besar agar terus bisa hidup adalah dengan menjalankan roda bisnis yang mereka miliki. Seperti merchandise dan juga platform digital. Tak bisa dipungkiri, merchandise dari dulu hingga sekarang sangat bisa diandalkan untuk menghidupi perjalanan berkarya dari si musisi, dari merchandise mereka bisa meraup banyak rupiah yang bisa digunakan untuk terus berkarya. Bagaimana untuk platform digital? Jawabannya juga tetap “bisa”. Di zaman yang serba digital saat ini, kehadiran platform digital sangatlah membantu bagi band/musisi untuk terus berkarya. Tidak ada ruang untuk manggung? Bisa diciptakan. Contoh besarnya ada di Code Orange saat mereka melakukan siaran langsung dalam rangka perilisan album terbaru. Saat itu hanya ada mereka dan para kru di dalam area konser. Penontonnya? Dari rumah masing-masing. Platform streaming musik semisal Spotify saat ini juga sangat digandrungi oleh banyak orang, Youtube apalagi. Semua bisa dimanfaatkan untuk berkarya dan terus menjalankan bisnis.
Kemudahan-kemudahan seperti inilah yang harusnya dijalankan dengan sangat serius di tengah kondisi yang ada saat ini. Masih banyak cara untuk menciptakan pasar sendiri. Inisiatif dari pihak band/musisi harus dilakukan agar dapat mendukung keberlanjutan bisnis yang mereka miliki. Salah satu cara adalah dengan melakukan kolaborasi antar pihak. Baik musisi antar musisi, ataupun musisi dengan entitas lainnya. Semangat kerja sama harusnya lebih bisa digaungkan dengan lebih besar lagi. Tak bisa konser offline, konser online jawabannya. Buatlah konten online sebanyak mungkin, agar para penikmat musik bisa terus melihat perkembangan dari band/musisi kesayangannya. Hal ini tentunya bisa memberikan dampak positif bagi keduanya. Titik balik terbaiknya adalah saat semua ini berakhir, orang-orang akan berkumpul bersama dalam suatu pertunjukan musik guna melihat band/musisi kesayangannya tampil.
Lalu bagaimana dengan para pihak vendor dan timnya? Jawaban atas pertanyaan ini mungkin agak susah untuk dijawab. Sebab, mereka adalah orang-orang yang saat ini perlu mendapatkan perhatian lebih dari industri ini, selain musisi tentunya. Secara pasti, dengan diberlakukannya pembatalan atau penjadwalan ulang acara-acara musik, mata pencaharian mereka tentunya mendapatkan dampak yang sangat besar. Beberapa dari mereka dengan sangat terpaksa meratapi keadaan yang ada, namun tak sedikit pula yang terus berupaya mencari jalan keluar terbaik agar bisnis tetap jalan terus. Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah dengan terus mendukung mereka-mereka ini yang selalu ada di saat acara berlangsung.
Saat ini semua pihak yang ada di industri musik sedang ditantang untuk terus berkreasi dan memberikan karya terbaik milik mereka. Entah bagaimana caranya, tantangan ini harus bisa diselesaikan dengan cara bersama-sama. Masih banyak hal yang bisa kita lakukan guna mempertahankan apa yang sudah ada, mungkin dari kejadian ini kita bisa menciptakan sesuatu hal baru yang bisa bermanfaat untuk masa yang akan datang. Intinya Yang diperlukan saat ini adalah kesadaran kolektif. Jangan lupa untuk selalu jaga kesehatan, cuci tangan dengan teratur, dan ikuti anjuran kesehatan lainnya. Sampai jumpa di pertemuan berikutnya. Salam.
Teks: Adjust Purwatama
Visual: Arsip dari Siasat Partikelir
Sisi Organik Scaller Dalam "Noises & Clarity"

Kabar baik datang dari Scaller yang baru saja merilis live session (8/7/23) yang kemudian diberi tajuk “Noises & Clarity”. Dalam video ini, grup musik asal Jakarta tersebut tampil membawakan 5...
Keep ReadingSingle Ketiga Eleanor Whisper Menggunakan Bahasa Prancis

Grup Eleanor Whisper asal kota Medan yang telah hijrah ke Jakarta sejak 2019 ini resmi merilis single ke-3 yang diberi tajuk “Pour Moi”. Trio Ferri (Vocal/ Guitar), Dennisa (Vocals) &...
Keep ReadingSajian Spektakuler KIG Live!

Umumkan kehadirannya sebagai pemain baru pada industri konser musik Indonesia, KIG LIVE yang merupakan bagian dari One Hundred Percent (OHP) Group menggelar acara peluncuran resmi yang juga menampilkan diskusi menarik...
Keep ReadingCrushing Grief Gandeng Dochi Sadega Dalam Single Terbaru

Unit pop-punk dari Manado, Crushing Grief, menggandeng Dochi Sadega dari Pee Wee Gaskins, dalam single terbaru mereka yang diberi tajuk “Hard Rain“. Single ini merupakan salah satu lagu yang diambil dari EP...
Keep Reading