WVDR telah merilis nomor tunggal teranyar mereka, “Am I The One?”. Empat pemuda plus satu pemudi asal Pasuruan, Jawa Timur, ini masih mengusung musik pop alternatif dalam single ini.

“Am I The One?” bercerita tentang hubungan yang tidak jelas di mana seorang lelaki tidak kunjung memberikan kepastian kepada seorang wanita yang sudah terlanjur hanyut dalam hubungan yang dia kira spesial. Kumin, gitaris yang juga bertanggung jawab untuk penulisan lagu ini, ingin menyampaikan pesan kepada pendengarnya agar tidak terjebak dalam hubungan yang tidak sehat.

“Tapi pada kenyataannya, di balik itu semua si lelaki hanya pandai meluluhkan hati wanita tersebut, dan banyak wanita lain di luar sana. Mungkin itulah gambaran besar yang ingin WVDR sampaikan kepada pendengar yang pernah terjebak dalam hubungan tersebut,” tulis kuintet ini dalam keterangan persnya tentang maksud dari lirik yang mereka tulis.

WVDR melengkapi single ini dengan sebuah klip video. Sesuai dengan tema lirik, seorang gadis barista bernama Citra yang menjalani hubungan dengan seorang pria, Jagat. Citra bertemu Jagat yang saat itu menjadi pelanggan seperti pada umumnya dan seketika jatuh hati saat pandangan pertama. Seiring berjalannya waktu, hubungan mereka semakin dekat layaknya sepasang kekasih. Lalu, suatu ketika Citra dihadapkan pada kenyataan bahwa perlakuan yang diberikan jagat tidak hanya berlaku pada citra seorang.

Setelah ini, Sausan (vokal), Kumin (gitar), Elian (gitar), Sabily (bas), dan Adrian (drum) berencana meluncurkan sebuah album mini. Dengan “Am I The One?” sebagai pembuka, mereka berencana merilis EP debut tersebut awal tahun depan.

WVDR sendiri sebenarnya sudah terbentuk sejak 2017. Namun, saat itu mereka adalah sekumpulan pecinta musik pop punk yang ingin mengekspresikan keinginan musiknya. Mereka baru mengarah ke musik yang mereka mainkan sekarang pada 2020, setelah vakum sekitar dua tahun.

“Am I The One?” adalah single kedua dari WVDR pascavakum. Tahun lalu, mereka telah melepas sebuah single bertajuk “Stranger” yang juga menandai perubahan musik mereka ke arah baru yang lebih segar.

Teks: Abyan Nabilio
Visual: Arsip dari WVDR