Alur Bunyi Baru Milik Goethe-Institut Indonesien

Mulai Juli ini, Goethe-Institut Indonesien akan memperkenalkan format baru dari seri Alur Bunyi yang sekarang menyajikan topik-topik edukasi mengenai praktik-praktik alternatif dalam penciptaan bunyi dan musik. Edisi bulan ini akan menampilkan lokakarya dalam praktik musik kontemporer oleh musikus ulung Azfansadra Karim. Alur Bunyi mendatang tahun ini—yang telah menjadi bagian dari seri #MusicTalk— akan berlanjut di bawah arahan kuratorial produser musik Harsya Wahono dan mengambil bentuk diskusi satu lawan satu bersama artis tamu yang ditayangkan live di kanal media sosial Goethe-Institut Indonesien. Dengan format baru ini, Alur Bunyi akan berfokus pada topik-topik edukatif yang berkaitan dengan metode dan teknik alternatif dalam penciptaan bunyi dan musik.

Pada Rabu, 8 Juli 2020, Azfansadra Karim (dikenal sebagai Adra Karim), seorang komposer, produser, serta pengajar musik yang aktif berkarya dalam spektrum musik yang luas, akan berbicara dalam lokakarya Alur Bunyi tentang etika berkarya dan beradaptasi di musik. Selama satu jam, Adra akan berbagi tentang keterlibatannya sebagai penulis dan penampil dalam berbagai proyek musik, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Ia juga akan membicarakan album terbarunya. Lokakarya, sesi tanya- jawab, serta penampilan Adra akan disiarkan langsung via kanal Youtube Goethe- Institut Indonesien pukul 19.00-20.00 WIB.

Sebelumnya, akibat pandemi, Alur Bunyi—sebuah rangkaian konser yang menyoroti musik elektronik eksperimental sejak 2017—telah dirancang ulang oleh bagian Program Budaya Goethe-Institut Indonesien pada bulan April lalu dan menjadi bagian dari seri #MusicTalk yang disiarkan seminggu sekali lewat kanal Instagram Goethe- Institut Indonesien. Alur Bunyi versi daring dalam seri #MusicTalk ini telah menampilkan perbincangan musik dan penampilan intim oleh berbagai bintang tamu, mulai dari Dalilektra, Aksan Sjuman, Puti Chitara, Enrico Octaviano, Monita Tahalea, sampai Random Brothers by Blood.

Program seri konser Alur Bunyi yang digulirkan sejak 2017, menyoroti banyak praktik-praktik sonik yang hadir di luar batas-batas kategorisasi. Rekaman video edisi terdahulu dari program Alur Bunyi akan dapat ditonton di kanal YouTube Goethe-Institut Indonesien. Rekaman video penampilan Ata Ratu, Anton Toba Lenda & Duto Hardono pada bulan September 2019 pun dapat diakses mulai tanggal 7 April 2020. Sementara itu, rekaman video penampilan Monohero pada bulan Oktober 2017 akan diunggah tanggal 14 April. Dengan bertambahnya secara eksponensial angka yang terpapar COVID-19, maka akan semakin lama pula kegiatan kita harus melakukan social distancing dengan membatasi aktifitas sosial. Mau tidak mau, segala upaya untuk beradaptasi dengan situasi mesti terus dilakukan.

Seperti halnya Goethe-Institut Indonesien yang beralih ke jalur digital dalam menghadirkan beberapa acara budaya pilihan, menyusul penutupan sementara fasilitasnya di Jakarta dan Bandung akibat pandemi COVID-19. Dengan beragam rangkaian acara dalam jaringan yang digelar meliputi bincang-bincang yang menyoroti musik dan berbagai isu seni, serta konferensi digital mengenai privasi data. Yang mana program acara budaya tersebut nantinya akan disiarkan di kanal-kanal media sosial milik Goethe-Institut Indonesien.

“Dalam situasi pandemi ini, kami menghadirkan acara budaya dan program lainnya dalam format digital agar audiens kami yang berdiam di rumah demi melindungi diri dan masyarakat tidak terputus dari pertukaran serta interaksi budaya,” ujar Direktur Goethe-Institut Indonesien Dr. Stefan Dreyer.

Beberapa waktu kemarin Goethe juga menghadirkan sebuah layanan baru, yang mana perpustakaannya kini menyediakan layanan pengambilan media sehingga para anggota dapat meminjam koleksi buku dan film berbahasa Jerman. Layanan ini memungkinkan anggota perpustakaan di kawasan Jabodetabek mengambil dan mengembalikan media lewat ojek online tanpa perlu datang ke gedung Goethe-Institut Jakarta di Menteng. Selain lewat ojek online, media juga dapat diambil sendiri di gerbang depan Goethe-Institut setelah dipesan online.

Layanan pengambilan media ini merupakan yang pertama di Indonesia di mana anggota perpustakaan dapat meminjam buku atau film secara online dan kemudian dikirim menggunakan layanan ojek online. Layanan ini hanya berlaku bagi anggota perpustakaan yang terdaftar. Namun, semua orang di kawasan Jabodetabek bisa menjadi anggota perpustakaan dengan mendaftarkan diri secara online di www.goethe.de/jakarta/library. Para anggota perpustakaan dapat memesan sampai dengan lima media lewat OPAC, katalog online Goethe-Institut Jakarta, untuk kemudian diambil. Tim perpustakaan Goethe-Institut Jakarta akan memproses pesanan dalam waktu 24 jam pada hari kerja dan memberi tahu para anggota kapan media siap diambil. Peminjaman media tidak dikenakan biaya dengan periode peminjaman 4 minggu. Akan tetapi, para anggota perpustakaan yang mengambil atau mengembalikan media lewat ojek online akan menanggung tarif ojeknya.

Teks: Adjust Purwatama
Visual: Arsip dari Goethe-Institut Indonesien

Debut Kathmandu Dalam Kancah Musik Indonesia

Musisi duo terbaru di Indonesia telah lahir. Penyanyi bernama Basil Sini bersama seorang produser sekaligus multi-instrumentalist bernama Marco Hafiedz membentuk duo bernama KATHMANDU. Dengan genre Pop-Rock, KATHMANDU menyapa penikmat musik...

Keep Reading

Sisi Organik Scaller Dalam "Noises & Clarity"

Kabar baik datang dari Scaller yang baru saja merilis live session (8/7/23) yang kemudian diberi tajuk “Noises & Clarity”. Dalam video ini, grup musik asal Jakarta tersebut tampil membawakan 5...

Keep Reading

Single Ketiga Eleanor Whisper Menggunakan Bahasa Prancis

Grup Eleanor Whisper asal kota Medan yang telah hijrah ke Jakarta sejak 2019 ini resmi merilis single ke-3 yang diberi tajuk “Pour Moi”. Trio Ferri (Vocal/ Guitar), Dennisa (Vocals) &...

Keep Reading

Sajian Spektakuler KIG Live!

Umumkan kehadirannya sebagai pemain baru pada industri konser musik Indonesia, KIG LIVE yang merupakan bagian dari One Hundred Percent (OHP) Group menggelar acara peluncuran resmi yang juga menampilkan diskusi menarik...

Keep Reading