Album Penghantar Giffarie Bernama Bad Room

Giffarie Mubarak Chair Ownie, pria kelahiran Sibolga, 18 April 1989 ini adalah seorang pemain gitar, penulis lagu, penyanyi, komposer dan juga produser, yang mengenyam pendidikan di Universitas Negeri Medan, Fakultas Bahasa dan Seni, yang mengambil jurusan Seni Musik. Sebagai pertanda keseriusannya sebagai seorang pencipta musik, dirinya merilis sebuah album penuh perdananya sebagai seorang Giffarie Ownie, yang diberi judul “Bad Room”. Di dalam album ini, dirinya memasukkan 9 lagu yang semuanya ditulis dan dikerjakan di dalam studio kamar miliknya, yang memiliki alat sederhana untuk menjalankan peran record, mixing dan mastering secara mandiri olehnya. Album penuh ini sendiri memiliki ciri khas permainan gitar blues dari dirinya, yang dicampur dengan berbagai jenis musik lainnya. Yang cukup menarik dari album ini adalah banyaknya warna yang ada di setiap lagu, dan juga penambahan instrumen piano.

“Bad Room” sendiri berada di bawah payung Frog Balls Records, yang berdomisili di Jakarta Selatan. Untuk meramaikan peluncuruan debut album ini, Giffarie juga akan merilis 3 buah videoklip yang diambil dari lagu “Cemburu”, Confused, dan “Bonnie And Clyde”. Selain sibuk berkarya, dirinya juga membuka sebuah les private untuk mengajar berbagai ilmu perihal gitar, juga membuat sebuah komunitas Blues di Medan yang diberi nama “Medan Blues Society”. Dan yang paling baru saat ini adalah  mendirikan dan membangun record label bernama “Frog Balls Records”.

Album Cover Bad Room - Giffarie Ownie

Oh ya, sebelum memutuskan untuk bersolo karier, di waktu dulu dirinya memiliki sebuah band bernama The Oh Good, dan sudah menghasilkan sebuah EP yang dirilis dengan berkolaborasi bersama salah satu radio terkenal yang ada di Medan, yaitu KISS FM. Selain band yang tersebut di atas, Giffarie juga pernah membentuk trio band bernama “Giffarie Ownie & The Moonlight Horse”. Tentu saja sebagai musisi, sosok musisi-musisi lain pastinya menjadi tolak ukur dan referensi tersendiri baginya. Nama-nama seperti Albert King, BB King, Eric Clapton, Jimi Hendrix, Stevie Ray Vaughan, John Mayer, Robert Johnson, adalah yang sangat menginspirasinya dalam memainkan musik blues. Namun secara musikalitas dirinya tidak terpatok hanya dengan genre blues, karena dirinya pun banyak terpengaruh oleh musik dari James Brown, Ray Charles ,Chuck berry ,Bob Dylan, The Beatles ,The Rolling Stones ,The Doors , Led Zeppelin ,Mr.Big ,Extreme, Oasis, TOTO, Genesis, Lenny Kravitz, Blur, Radiohead, Coldplay, Slank, The flowers dan lain-lain, bahkan musik film scoring, teater dan jazz seperti Miles davis, John coltrane serta Joe Pass menjadi pengaruh besar di dalam musikalitas seorang Giffarie Ownie.

Pengaruh musik yang luas ini pun menghantarkannya ke masa di mana dirinya pernah dinobatkan sebagai seorang gitaris terbaik dalam berbagai lomba musik di kota Medan. Lalu berlanjut ke ranah festival band, yang di masa itu lagu-lagu dari band seperti Mr. Big danExtreme adalah suatu kewajiban bagi banyak band untuk dibawakan. Dengan bakat yang luar biasa ini, tentu saja sangat mudah baginya untuk mendapatkan banyak penghargaan.

“Namun di sela-sela perjalanan band rock n roll psychedelic garage itu, saya sempat membantu dan membuat proyek band yang membawakan lagu britpop seperti Shed 7, Oasis, Coldplay, Blur, Pulp dan lain-lain. Menjadi seorang musisi, produser dan menjalani karir sebagai seorang blueser tentu saja membuat musikalitas saya semakin bertambah saja jenisnya. Namun pada akhirnya saya menemukan jati diri saya dan lebih sering membawakan lagu-lagu yang saya ciptakan sendiri ataupun mengcover lagu blues yang saya sukai dan nikmati, sudah 15 tahun lebih saya menjalani karier menjadi seseorang yang suka dan sangat mencintai musik terutama blues yang identik dengan gitar.” Tutur Giffarie.

Bagi kalian pecinta blues, album penuh ini mungkin cocok untuk kalian dengarkan sembari beraktivitas.

Teks: Adjust Purwatama
Visual: Arsip dari Giffarie Ownie

SKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...

Keep Reading

Interpretasi Pendewasaan Bagi Prince Of Mercy

Terbentuk sejak 2011 silam di kota Palu, Prince Of Mercy lahir dengan membawa warna Pop Punk. Digawangi oleh Agri Sentanu (Bass), Abdul Kadir (Drum), Taufik Wahyudi (Gitar), dan Sadam Lilulembah...

Keep Reading

Kembali Dengan Single Experimental Setelah Setahun Beristirahat

Setelah dilanda pandemi covid-19, tahun 2023 sudah semestinya menjadi momentum bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berpesta dan bersuka ria. Di sinilah momen ketika Alien Child kembali hadir dan menjadi yang...

Keep Reading

Luapan Emosi Cito Gakso Dalam "Punk Galore"

Setelah sukses dengan MS. MONDAINE dan BETTER DAYZ yang makin memantapkan karakter Cito Gakso sebagai seorang rapper, belum lama ini ia kembali merilis single terbarunya yang berjudul PUNK GALORE yang single ke-3...

Keep Reading