Album Mini Phonetic yang Penuh Semangat-Semangat Elektris

Kuartet electronic dance rock asal Bandung, Phonetic, telah melepas sebuah album mini dengan tajuk Hope, Made My Day. Mereka meluncurkan empat trek elektronis penuh semangat, “Make It Better”, “Somebody Like You”, “Let Me”, dan “Stay”, dalam album mini debut yang dirilis pada Jumat (4/11) tersebut. Album tersebut merupakan kelanjutan dari dirilisnya “Maket It Better” sebagai nomor tunggal Agustus lalu.

Secara keseluruhan, musik mereka mungkin bisa disamakan dengan pop-pop elektronis yang memang sedang musim beberapa waktu lalu, gaya pop yang digunakan The 1975 dan jelmaannya dalam bentuk lokal, Coldiac. Akan tetapi, kelompok berisikan Ario (vokal, gitar), Amen (gitar, synth), Aria (drum, squencer), dan Icey (bas, synth) ini lebih membangkitkan lagi sisi dance rock/pop/funk/disko era kejayaan dengan sound drum yang begitu “pecah” seperti yang biasa terdengar di lagu-lagu musisi “80-an layaknya Rick Astley, Wham!, bahkan Bruce Springsteen.

Sebagai sebuah band, nampaknya Phonetic sudah mempertimbangkan ke mana arah karya mereka akan dibawa. Mereka sudah memiliki segmentasi yang jelas dan menentukan warna musik yang mereka mainkan sebagai brand sekaligus komoditas.

“Melalui ‘Hope, Made My Day’, Phonetic berupaya agar karya-karyanya kelak melekat di kalangan remaja-dewasa, para music-lovers di rentang usia 18-35 tahun. Belum lagi adanya literasi yang mengandung positive-vibrate, yakni beberapa potongan lirik optimistis nan penuh percaya diri,” tulis mereka dalam keterangan pers. “Bicara soal warna musik – atau ‘resep musik’ Phonetic dalam ‘memasak lagu’ –
band dengan empat orang personel ini telah menjadi pengusung era new-pop di Indonesia. Walau tidak menutup kemungkinan, masih akan ada band-band lokal atau global yang juga memiliki kesamaan ‘bumbu dasar’, Phonetic akan tetap punya ‘cara masak’ tersendiri, untuk turut mengembangkan new-pop / new-wave sebagai brand atau komoditas baru di pasar musik yang kian heterogen.”

Memasukkan hal semacam ini dalam keterengan pers tentu merupakan hal yang segar untuk band Bandung yang kebanyakan terlalu ikhlas dalam berkarya, tanpa memikirkan sisi yang dipikirkan Phonetic, sampai-sampai banyak yang bertanya mereka di mana. Phonetic nampaknya memang punya arah berbeda dibanding band sekotanya.

Selain itu, Phonetic juga mengaku bahwa mereka ingin mengangkat sisi mental muda mudi masa kini dari sisi yang lebih positif.

“Kampanye musikal ini tak hanya bisa menambah daya tarik, namun juga menjadi sumbangsih terhadap narasi publik hari ini, bahwa setiap perbaikan hanya akan hadir dari upaya diri sendiri – tidak menunggu pihak lain. Sebuah sikap mental yang dimanifesti ke dalam lirik,” aku mereka.

Beberapa waktu ke depan, nampaknya Phonetic akan merilis klip video untuk mengiringi trek penutup, “Stay”.

Teks: Abyan Nabilio
Visual: Arsip dari Phonetic

Debut Kathmandu Dalam Kancah Musik Indonesia

Musisi duo terbaru di Indonesia telah lahir. Penyanyi bernama Basil Sini bersama seorang produser sekaligus multi-instrumentalist bernama Marco Hafiedz membentuk duo bernama KATHMANDU. Dengan genre Pop-Rock, KATHMANDU menyapa penikmat musik...

Keep Reading

Sisi Organik Scaller Dalam "Noises & Clarity"

Kabar baik datang dari Scaller yang baru saja merilis live session (8/7/23) yang kemudian diberi tajuk “Noises & Clarity”. Dalam video ini, grup musik asal Jakarta tersebut tampil membawakan 5...

Keep Reading

Single Ketiga Eleanor Whisper Menggunakan Bahasa Prancis

Grup Eleanor Whisper asal kota Medan yang telah hijrah ke Jakarta sejak 2019 ini resmi merilis single ke-3 yang diberi tajuk “Pour Moi”. Trio Ferri (Vocal/ Guitar), Dennisa (Vocals) &...

Keep Reading

Sajian Spektakuler KIG Live!

Umumkan kehadirannya sebagai pemain baru pada industri konser musik Indonesia, KIG LIVE yang merupakan bagian dari One Hundred Percent (OHP) Group menggelar acara peluncuran resmi yang juga menampilkan diskusi menarik...

Keep Reading