Akhirnya! Moda Ekuator Rilis Album Digitalnya

Walaupun perlahan keadaan sudah mulai dilonggarkan, banyak tempat sudah mulai dibuka, namun pagelaran konser nyatanya masih belum diperbolehkan untuk dilangsungkan. Alasannya karena mampu mendatangkan orang banyak untuk berkumpul, tapi tempat seperti mall diperbolehkan untuk buka, klise memang, tapi mau bagaimana lagi. Peraturan tetap harus ditaati, agar kehidupan kita semua bisa kembali sehat. Dari beberapa bulan lalu hingga kini, solusi hiburan dunia permusikan berputar di podcast, radio daring, hingga konser virtual. Kini semua serba digital, wc rumahmu sekalipun bisa menjadi tempat pertunjukan bila diinginkan, tak ada batasan ruang saat ini. Tak terkecuali untuk musik elektronik. Sekarang para DJ bisa berkreasi dan tampil sesuka hati, asal ada yang senang, pesta terus jalan.

Transisi era 80-an yang eksentrik ke 90-an, ditandai dengan menjalarnya fenomena rave dari Eropa dan Amerika Serikat. Pada awalnya, budaya rave yang berkembang secara paralel dengan musik electronic/dance menemukan tempatnya di bawah tanah karena tidak sedikit aspek illegal yang berkutat di sekitarnya. Saling berkesinambungan, pengaruhnya banyak menjalar di ruang-ruang modern urban. Menular dan menjangkiti generasi millennium di seluruh dunia, budaya rave dipelihara di ekosistem clubbeserta aktivasinya dalam beragam skala. Selama dua dekade, energi rave cenderung menjadi lebih populer ramah dan nyaman mengakomodasi kebutuhan bisnis club kalau bukan industri hiburan.

Tracklist Moda Ekuator - Dead Pepaya

Dikurasi bersama oleh Pepaya Records (Aldo Ersan) dan Dead Records (Aditya Prayoga dan Catra Darusman), Moda Ekuator adalah sebuah proyek kompilasi lintas kota ini akan menampilkan musik elektronik post-club terpendam pilihan hasil produksi unit musik di scene eksperimental dan/atau alternative dance Indonesia. Album tersebut direncanakan rilis pada akhir bulan Juli 2020 atau awal Agustus 2020. 12 unit dikurasi bersama oleh Aldo Ersan (Pepaya Records) serta Aditya Prayoga dan Catra Darusman dari Dead Records. ASAM. Mahesa Almeida, Interdimension Traveler, Individual Distortion, Random Brothers, False Neutral dan Batavia Strut berasal dari Jakarta, Fraktal dan Jagajaga mewakili Bali, MXTXT yang dibentuk di Yogyakarta, Hxxmo dari Malang, dan TamaT berdomisili di Surabaya. Departemen visual dan desain ‘Moda Ekuator’ dikerjakan oleh Devi Nurgaha. 

“Kecenderungan mencari karakter dan kebebasan baru dalam lingkungan club di Indonesia sudah exist sebelumnya dalam lingkup yang kecil dan siap menyambut apapun yang akan datang. Bagi para artist dan label di atas, kreativitas dalam ‘Moda Ekuator’ tidak lepas dari masa krisis dan response terhadap pandemi COVID-19 melalui pendekatan online berupa live streaming/pre-recorded yang memberikan kesempatan bagi artist maupun penonton club-music untuk lebih memikirkan dan berkontemplasi dengan telinga. Post-club kami menyebutnya.” Terang kedua belah pihak.

Digitalisasi musik dan COVID-19 telah mendorong perubahan dalam ekosistem musik klub yang lebih konvensional di Indonesia: lebih banyak kebebasan dalam pemilihan lagu campuran DJ tanpa harus mengkhawatirkan penjualan alkohol di bar, selera pesta yang lebih beragam, serta apa saja dianggap dapat diterima sejauh kualitas produksi musik. Hal-hal tersebut telah berperan dalam mendorong inovasi dan kemungkinan baru dalam musik klub di Indonesia. Bagi artis dan label yang terlibat dalam Moda Ekuator, kreativitas dan semangat mereka dalam menciptakan suara baru merupakan tanggapan langsung terhadap krisis COVID-19. Memanfaatkan streaming langsung / sesi pra-rekaman dan pendekatan kerja jarak jauh, baik artis maupun pendengar memiliki kesempatan untuk lebih membenamkan diri dalam pengalaman yang ingin kami juluki “pasca-klub.”

Album kompilasi Moda Ekuator tersedia di Dead Pepaya’s Bandcamp dan untuk info lebih lanjut kunjungi www.pepayarecords.com

Teks: Adjust Purwatama
Visual: Arsip dari Dead Pepaya

Debut Kathmandu Dalam Kancah Musik Indonesia

Musisi duo terbaru di Indonesia telah lahir. Penyanyi bernama Basil Sini bersama seorang produser sekaligus multi-instrumentalist bernama Marco Hafiedz membentuk duo bernama KATHMANDU. Dengan genre Pop-Rock, KATHMANDU menyapa penikmat musik...

Keep Reading

Sisi Organik Scaller Dalam "Noises & Clarity"

Kabar baik datang dari Scaller yang baru saja merilis live session (8/7/23) yang kemudian diberi tajuk “Noises & Clarity”. Dalam video ini, grup musik asal Jakarta tersebut tampil membawakan 5...

Keep Reading

Single Ketiga Eleanor Whisper Menggunakan Bahasa Prancis

Grup Eleanor Whisper asal kota Medan yang telah hijrah ke Jakarta sejak 2019 ini resmi merilis single ke-3 yang diberi tajuk “Pour Moi”. Trio Ferri (Vocal/ Guitar), Dennisa (Vocals) &...

Keep Reading

Sajian Spektakuler KIG Live!

Umumkan kehadirannya sebagai pemain baru pada industri konser musik Indonesia, KIG LIVE yang merupakan bagian dari One Hundred Percent (OHP) Group menggelar acara peluncuran resmi yang juga menampilkan diskusi menarik...

Keep Reading