- Food & Travel
4 Kopi Istimewa dari Papua yang Digandrungi Mancanegara
Kopi merupakan salah satu komoditas utama bagi sektor pertanian di Indonesia. Ditunjung oleh kondisi geografis berupa barisan pegunungan dengan ditopang oleh kesuburan tanahnya, maka kualitas kopi yang dihasilkan pun tak diragukan lagi. Tak heran jika kemudian nama Indonesia tersohor sebagai penghasil kopi yang berkualitas tinggi dan mampu menjuarai pelbagai kompetisi di tingkat Internasional. Selain itu Indonesia pun tercatat sebagai pemasok biji kopi terbesar ketiga di dunia, setelah Vietnam dan Brasil.
Kekayaan alam Indonesia bukan lagi rahasia umum. Kini banyak varietas kopi unggulan yang tersebar dipelbagai wilayah Nusantara ini, salah satunya adalah kopi yang dihasilkan oleh para petani di Papua. Disini Siasat Partikelir akan membagikan 4 kopi khas Papua yang akan sayang jika kamu lewatkan.
Kopi Pegunungan Bintang
Siapa yang tak mengenal gunung Jayawijaya? Ya, gunung tertinggi di Indonesia. Di balik kegagahannya ternyata gunung inipun menghasilkan kopi yang tak kalah gagah. Disekitar gunung Jaya Wijaya terdapat Kopi Pegunungan Bintang yang memiliki cita rasa yang istimewa. Jika biasanya kopi ditanam pada ketinggian 1.500 meter diatas permukaan laut (mdpl), di Pegunungan Bintang kopi ditanam pada ketinggian 1.800 hingga 2000 mdpl.
Kualitas kopi yang dihasilkan tak dapat dilepaskan dari tempat dimana ia ditanam. Pada ketinggian tersebut udara menjadi sangat dingin dengan suhu mencapai 18-23 celcius. Dengan kondisi suhu tersebut membuat kopi ini menjadi lama untuk matang. Tak hanya dipengaruhi oleh suhu saja, namun intensitas cahaya yang kurang karena sering adanya kabut membuat proses pematangan ini menjadi sangat lambat. Namun hal inilah yang justru membuat kopi Pegunungan Bintang menjadi sangat istimewa. Proses tersebut menjadikan gizi kopi menumpuk dan rasa kopi cenderung menjadi lebih asam. Kopi Pegunungan Bintang memiliki cita rasa yang khas yaitu berry, citrus, jeruk fruity, sweet chocolate, sugar cane dan peach. Maka tak aneh jika kemudian diminati oleh banyak konsumen dari luar negeri.
Kopi Amungme
Selanjutnya adalah Kopi Amungme, kopi yang dibudidayakan langsung oleh suku Amungme di Papua. Pada awalnya kopi ini berasal dari Dogiyai namun selanjutnya dibudidayakan oleh para petani disana. Sama halnya dengan kopi Pegunungan Bintang, kopi ini tumbuh di dataran tinggi. Kopi Amungne diproduksi di Kabupaten Timika, Papua. Kopi ini ditanam disejumlah tempat yang ketinggiannya sekitar 2.500 mdpl, yaitu di Kampung Oroanop, Tsinga, Hoya dan Kampung Banti.
Yang membuat kopi Amungme istimewa yaitu proses dalam penanamannya, di pupuk secara alami dengan tanaman bernitrogen serta material kompos dan multus hutan. Dilansir dari Antaranews.com kopi jenis arabika ini dikembangkan oleh PT Freeport Indonesia dan dibudidayakan oleh suku Amungne di dekat tambang Tembagapura. Dalam sebulan para petani dapat memroduksi sekitar satu ton biji kopi. Tak hanya menjadi komoditi di skala lokal, dengan aromanya yang kuat mengundang kopi ini diminati juga oleh pelbagai negara di luar Indonesia, seperti Eropa, Australia, Selandia Baru dan Amerika Serikat.
Kopi Moanemani
Kopi Moanemani merupakan varietas unggulan dari tanah Papua. Kopi ini berasal dari kabupaten Dogiyai. Dalam hal pemasaran, kabupaten Dogiyai merupakan wilayah yang cukup strategis karena merupakan wilayah transit dalam perjalanan dari beberapa daerah Papua Tengah. Dalam proses penanamannya pun sama halnya dengan kedua kopi yang sebelumnya disebutkan, yaitu metode penanaman secara tradisional dan menggunakan pupuk organik yang tersedia di sekitar perkebunan.
“Kopi dogiyai ini punya rasa dan kualitas terbaik, karena kami membagi proses pengolahan ke empat bagian. Yaitu proses Honey, Semi Washed, Full Washed, dan Natural Process. Sehingga kami bisa memastikan bahwa kopi arabika dogiyai merupakan kopi organik,” kata Hanoi, salah seorang petani kopi asal Dogiyai dikutip dari Detik.com
Mulanya kopi ini dibawa oleh seorang pastor misionaris Belanda bernama Henk Smith pada sekitar tahun 1960-an. Kopi Moanemani merupakan jenis kopi arabika yang ditanam secara organik oleh para petani tradisional suku Mee, di Distrik Mapia, Papua. Mulanya bibit kopi ini didatangkan dari tetangganya, Papua Nugini. Sedangkan Papua Nugini sendiri mendapatkan bibit kopi ini langsung dari Kingston, Jamaika. Sehingga cita rasanya nyaris menyerupai kopi Jamaica Blue Mountain, jenis kopi terbaik di dunia.
Kopi Baliem
Lagi-lagi faktor ketinggian tanah yang menjadikan kopi asal Wamena ini menjadi sangat spesial. Ditanam di ketinggian lebih dari 1.500 mdpl dengan suhu yang stabil membuat kadar asamnya rendah sehingga terjadi keseimbangan antara rasa asam dan pahit. Kopi ini tumbuh di Lembah Baliem pegunungan Jayawijaya, Wamena.
Kopi Baliem terkenal dengan cita rasanya yang khas, aroma yang dihasilkan kopi ini bernuansa cokelat dan floral yang cukup harum dengan body medium, sweetness yang sedang, dan tingkat keasaman yang rendah sehingga rasa yang dihasilkannya pun terasa begitu seimbang dan smooth. Selain itu kopi ini terbilang jenis kopi yang unik karena di Indonesia sendiri saat ini masih jarang kopi yang memiliki sensasi floral.
Baca juga: Nikmatnya Kopi Klasik di Kedai-Kedai Ini
Teks: Dicki Lukmana
Visual: Arsip dari Berbagai Sumber
50 Lagu Indonesia Favorit Siasat Partikelir 2021

Berikut adalah 50 lagu yang menjadi favorit Siasat Partikelir, yang sering kami dengarkan di berbagai situasi dalam rentang waktu tahun 2021.
Keep ReadingAlbum Indonesia Favorit Siasat Partikelir 2021

berikut kami hadirkan serangkaian kategori album, mulai dari album penuh, album mini, album kompilasi, album rilis ulang, sampai sampul album yang menjadi favorit Siasat Partikelir di sepanjang tahun 2021.
Keep ReadingPARTIKILAS Part II: Favorit Siasat Partikelir di 2021

Ada begitu banyak jumlah karya yang dirilis oleh para musisi di sepanjang tahun 2021. Seperti yang sudah diulas dalam Partikilas Part I, berdasarkan pantauan di email Siasat Partikelir, setiap harinya...
Keep ReadingPARTIKILAS Part I: Mereka yang Berbagi Kabar di 2021

Untuk menyambut tahun 2022 yang penuh harapan, di bawah ini kami menyuguhkan kilas balik yang bersumber dari data dan dokumen internal Siasat Partikelir di sepanjang tahun 2021.
Keep Reading