Nada Siasat: September 2018

Nada Siasat adalah seri baru. Setiap bulannya, di bagian penghujung, ada sebuah daftar yang kami rilis untuk publik luas. Isinya adalah lagu-lagu bagus yang pantas disimak berulang sepanjang bulan berjalan. Kebanyakan merupakan lagu baru, sebagian merupakan lama. Kami tidak perlu menjadi yang tercepat, tapi kami perlu mengabarkan banyak hal bagus di sekitar.

September 2018 adalah kali Siasat Partikelir, lewat editor Felix Dass, mengawalinya. Mari simak yang kami catat. Cari tahu lebih dalam. Jangan salahkan kami kalau kebanyakan sesuai dengan selera. (*)

01. Senartogok – Requiem Aeternam Reggae

Nabi selanjutnya dari scene hiphop lokal. Yang tidak pernah berhenti berkarya merekam dan mencampuradukkan pengalaman suara. Kendati dirilis dalam sebuah album hiphop super tegangan tinggi berjudul Forward into the Abyss, lagu ini menampilkan sisi manis Senartogok yang seringkali dilupakan orang banyak; bahwa ia adalah seorang penyanyi folk yang punya suara lumayan dan kelapangan ide yang berdaya untuk membuat orang masuk ke dalam apa yang disajikannya dalam gugusan suara.

02. .feast – Kami Belum Tentu

Ini karya terbaik Ffeast sejauh ini. Tepat guna, tidak begitu sastrawi, kemarahan yang proporsional. Yang paling penting, di mini album terbaru mereka, bandnya secara natural menghasilkan karya yang baik.

03. Barasuara – Guna Manusia

Akhirnya, Barasuara merilis materi perdana dari album kedua mereka. Setelah bertahun-tahun tur ke mana-mana dengan lagu yang itu-itu saja, syukurlah mereka menyadari bahwa karir perlu dilanjutkan dan katalog materi penampilan pun punya kebutuhan laten untuk ditambah. Kalau disambung-sambungkan, dengan judul lagunya, sebagai sekumpulan manusia, mereka menunjukkan guna terbaiknya. Guna Manusia sih, kalau diputar berulang, lumayan nempel di kepala.

04. Glaskaca – Putih

Adendum adalah album yang bagus. Selain merilis versi digital dan fisiknya, di halaman Youtube mereka, seluruh materi Adendum diupload. Pilihan bisnis yang bagus dari kacamata penyebaran karya. Tapi, pertanyaan besar untuk sisi bisnis menjual rekaman. Apapun pilihannya, menikmati karya musik band ini, adalah sebuah perjalanan yang menyenangkan.

05. Sundancer – Musim Bercinta

Sebelum dihajar gempa bumi menyeramkan tempo hari, sebenarnya duo rock Sundancer sudah siap keluar dari kotak mereka di sebuah kota tidak populer untuk urusan musik bernama Lombok. Bencana membuat rencana tertunda saja, tapi Sundancer bisa jadi pembuka yang baik untuk perkenalan Indonesia dengan scene anak muda di kota itu. Setengah dari Sundancer, orang yang menggunakan topeng itu, adalah orang yang sama dengan Kapiten del Toro dari grup surf rock lokal nan legendaris, The Southern Beach Terror.

06. Murphy Radio – Graduation Song

Salah satu kumpulan anak muda kebanggaan Samarinda merilis debut album penuh. Di balik hitungan yang kadang terlalu sistematis, ternyata mereka bisa membuat sebuah komposisi bervokal yang enak didengar. Oh ya, albumnya sangat-sangat-sangat enak untuk didengarkan. Sangat direkomendasikan.

07. Duara – And Time Froze

Sebuah pesan singkat masuk dari seorang teman yang seleranya sangat dipercaya. Dia mengundang untuk datang ke ruang yang ia kelola bersama sejumlah teman untuk menyaksikan band ini bermain. Undangan itu terlewat karena bentrok waktu. Tapi malam itu, saya menutup hari dengan mengecek Duara. Akhirnya, mereka masuk ke catatan ini.

08. Fstvlst – Gas

Didebutkan pertama kali di Soundrenaline 2018. Sebelum memainkan lagu ini, vokalis, Farid Stevy, bilang, “Kami tidak akan mau main di Soundrenaline sebelum merilis karya baru. Tadi pagi, kami merilis lagu Gas.” Komitmen ditepati dan single ini mengawali perjalanan baru Fstvlst menuju album penuh kedua mereka.

09. Sharesprings – Something Soon

Senang. Sharesprings. Akhirnya. Rilis. Album. Titik.

10. Seringai – Persetan

Di Soundrenaline 2018 kemarin, lagu ini jadi salah satu materi dari album terbaru Seringai, Seperti Api, yang dimainkan. Riff gitar tebal, betotan bas konstan, gebukan kencang orang tua di belakang dan lirik marah nan realistis, memberi modal penting yang membuat Persetan enak dimainkan di atas panggung dan menggoyang arena. Oh, persetan itu dalam Bahasa Inggris, artinya Fuck You! Video diambil oleh PF Videoworks.

Sisi Organik Scaller Dalam "Noises & Clarity"

Kabar baik datang dari Scaller yang baru saja merilis live session (8/7/23) yang kemudian diberi tajuk “Noises & Clarity”. Dalam video ini, grup musik asal Jakarta tersebut tampil membawakan 5...

Keep Reading

Single Ketiga Eleanor Whisper Menggunakan Bahasa Prancis

Grup Eleanor Whisper asal kota Medan yang telah hijrah ke Jakarta sejak 2019 ini resmi merilis single ke-3 yang diberi tajuk “Pour Moi”. Trio Ferri (Vocal/ Guitar), Dennisa (Vocals) &...

Keep Reading

Sajian Spektakuler KIG Live!

Umumkan kehadirannya sebagai pemain baru pada industri konser musik Indonesia, KIG LIVE yang merupakan bagian dari One Hundred Percent (OHP) Group menggelar acara peluncuran resmi yang juga menampilkan diskusi menarik...

Keep Reading

Crushing Grief Gandeng Dochi Sadega Dalam Single Terbaru

Unit pop-punk dari Manado, Crushing Grief, menggandeng Dochi Sadega dari Pee Wee Gaskins, dalam single terbaru mereka yang diberi tajuk “Hard Rain“. Single ini merupakan salah satu lagu yang diambil dari EP...

Keep Reading